HARIANTERBIT.com - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, mengatakan, situasi Laut Natuna Utara, tidak seperti yang dibayangkan.
"Situasi Laut Natuna Utara khususnya yang berada di ZEEI kita ini tidak terlalu rawan seperti yang dibayangkan atau diberitakan. Sebetulnya situasi panas adalah yang dekat dengan perairan Kepulauan Spratly. Sedangkan di Laut Natuna Utara kendalanya adalah masalah penangkapan ikan Illegal oleh pihak asing”, ujar Kasal usai kegiatan Upacara Serahterima Jabatan sejumlah jabatan strategis di jajaran TNI AL bertempat di Lapangan Apel, Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dan KRI Banda Aceh (BAC)- 593 yang sedang sandar di Dermaga Kolinlamil, Rabu (25/01).
Lebih lanjut Kasal menyampaikan bahwa sebagian besar penangkap kapal ikan illegal tersebut berasal dari negara yang berbatasan dengan Indonesia, namun berkat diplomasi yang terus dilaksanakan akhirnya TNI AL dengan negara tetangga tersebut mengadakan pertemuan dan berhasil mencapai kesepakatan dalam penanganan permasalahan penangkapan ikan illegal tersebut.
Baca Juga: 27 Komunitas Pedagang dan Rakyat Kecil Bersatu Canangkan Gerakan Nasional `Rokok Bukan Untuk Anak`
TNI AL juga telah memberikan tindakan tegas terhadap kapal-kapal ikan illegal asing yang memasuki batas landas kontinen dengan melaksanakan penangkapan terhadap kapal-kapal tersebut. Selanjutnya kapal-kapal tersebut dibawa ke Pangkalan Angkatan Laut seperti Natuna atau Ranai untuk dilaksanakan pemeriksaan.
Kasal juga menyampaikan bahwa dengan hadirnya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang selalu melaksanakan patroli dan ditambah dengan pesawat udara TNI AL yang juga hadir untuk melakukan patroli udara maritim di wilayah perairan Natuna Utara tersebut, jumlah kehadiran kapal-kapal asing illegal yang melakukan penangkapan ikan di wilayah Indonesia selama beberapa waktu belakangan ini turun dengan drastis. ***
Artikel Terkait
Ini Langkah Pemerintah Hingga Sukses Tangani Pandemi
Pelihara Kemampuan Prajurit, Kodim 1710/Mimika Selenggarakan Latorsar TW I
Pernyataan Mendari Soal Kepala Dinilai Melegalkan Perilaku Koruptif
Pengunjung Kota Tua Dilarang Merokok, Tapi Belum Ada Sanksi