HARIANTERBIT.com - Persaudaraan Alumni (PA) 212 bersama elemen ormas-Ormas Islam bakal menggelar aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Swedia di Jakarta, Senin (30/1/2023).
Aksi tersebut sebagai protes atas pembakaran kitab suci Al-Qur'an yang dilakukan oleh pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram, Rasmus Paludan di Swedia, Sabtu (21/1/2023).
"Insya Allah (gelar demo di Kedubes Swedia Senin) bersama FPI," kata Sekretaris Majelis Syuro PA 212, Ustadz Slamet Maarif di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Baca Juga: Deklarasikan Anies Bacapres, Pengamat: Perahu Koalisi Perubahan Bagai Layar Mulai Terkembang
Ustadz Slamet mengatakan aksi di Kedubes Swedia diberi nama 'Aksi Bela Al-Qur'an 301'. Dalam aksi nanti pihaknya menuntut agar pemerintah Indonesia menyetop hubungan diplomasi dengan Swedia sebagai imbas pembakaran Al-Qur'an. Ia berpendapat Swedia telah melakukan penodaan terhadap agama Islam.
"Dubes Swedia segera tinggalkan Indonesia," tandasnya.
Ustadz Slamet mengklaim telah mengirimkan pemberitahuan rencana demo di depan Kedubes Swedia kepada kepolisian pada hari ini. Ia pun memprediksi masyarakat akan banyak yang hadir untuk mengikuti demo di Kedubes Swedia. "Semoga bisa mencapai ribuan," paparnya.
Bukan Kebebasan
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menegaskan peristiwa perusakan Al Quran, seperti yang terjadi di Swedia dan Belanda, bukan merupakan bentuk kebebasan berekspresi.
"Jadi, saya kira ini tidak betul kalau ini merupakan kebebasan berekspresi, kemudian orang boleh seenaknya tanpa memedulikan hak orang lain, pihak lain," kata Ma'ruf Amin di Universitas Indonesia, Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Jaksa balas Nota Pembelaan Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal
Ma'ruf mengatakan Pemerintah Indonesia mengambil sikap untuk meredam konflik, dengan memanggil duta besar kedua negara tersebut guna mencegah masalah menjadi lebih luas.
Apabila dua kejadian tersebut tidak segera diredam, katanya, maka dapat berpotensi untuk melebar atau bahkan terjadi konflik di berbagai negara lain.
Sayap Kanan
Aksi pembakaran Al-Qur'an ini dilakukan oleh politikus sayap kanan Rasmus Paludan dalam demonstrasi di depan Kedubes Turki di Stockholm, Swedia pada Sabtu (21/1/2023) lalu. Tindakan Paludan lantas menuai kecaman dari negara-negara dengan mayoritas muslim terbesar.
Artikel Terkait
Swedia Kritik Pembakaran Alquran tetapi Izinkan Aksi Intoleransi Itu
MUI Kecam Pembakaran Alquran di Swedia: Tindakan yang Tidak Beradab
Pemimpin Dunia Ramai ramai Mengutuk Pelaku Pembakaran Alquran di Swedia Harus Dihukum
Wakil Ketua MPR Kutuk Keras Aksi Pembakaran Al-Qur'an di Swedia
Buntut Pembakaran Alquran, FPI Minta RI Memutuskan Hubungan dengan Swedia