HARIANTERBIT.com – Politikus Fahri Hamzah menilai penerapan sistem proporsional terbuka pada pemilu selama ini sudah tepat sehingga tidak perlu diubah menjadi sistem proporsional tertutup.
"Sistem demokrasi langsung memilih orang itu sudah benar. Itu auratnya demokrasi. Aurat itu harus dijaga, jangan malah yang tidak penting ditutup,” ungkap Fahri yang menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini, dikutip dalam keterangannya, Minggu (22/1/2023).
Menurut Fahri, apabila pada Pemilu 2024 Indonesia kembali menerapkan sistem proporsional tertutup, maka akuntabilitas politik akan rusak.
Baca Juga: Sebanyak 44 Vihara dan Klenteng Dijaga 1.500 Aparat Kepolisian
Baca Juga: Menuju 1 Abad NU, Jokowi Bersama Iriana dan Jan Ethes Ikuti Jalan Sehat di Surakarta
Ia berpendapat transaksi politik antara rakyat dan pemimpin harus dilakukan secara langsung, tidak melalui perantara partai politik.
“Mandataris hanya bisa muncul kalau pemberi dan penerimanya bisa saling berhubungan langsung,” ujar dia.
Artikel Terkait
Geledah Rumah Terduga Teroris Sleman, Tim Densus Ledakkan Rangkaian Bom
Simpatisan ISIS, Terduga Teroris Sleman Aktif Posting Video di Media Sosial
Jokowi jadi Pendorong Elektabilitas PDIP di Urutan Pertama Survei LSI