HARIANTERBIT.com - Pidato Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam acara HUT ke 50 partai tersebut, secara implisit ditujukan kepada Presiden Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.
"Megawati menyindir Jokowi, Ganjar, dan FX Rudy dengan gaya komunikasi asertif. Menyampaikan secara terbuka serta menjaga rasa hormat kepada orang lain," kata Analis komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting di Kampus Unas, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Inti dari pidato Megawati, kata dia, memberikan pesan kepada kader PDIP, terutama Jokowi, Ganjar Pranowo, dan Rudy agar tidak keluar dari aturan partai dalam bertindak. Bahkan Megawati mengancam akan memecat kader yang tidak mematuhi keputusan partai.
Baca Juga: Kronologi Lukas Enembe Ditangkap KPK hingga 1 Simpatisan Tewas dan 5 Lainnya Luka
Dikemukakan, ada tiga poin pesan yang ditujukan kepada ketiga petugas partai. Pertama, untuk Jokowi, Megawati secara tegas menjelaskan, tanpa PDIP, mantan Gubernur DKI Jakarta itu, bukan siapa-siapa. Bahkan tidak akan pernah menjadi Presiden Indonesia.
Kedua, untuk Ganjar Pranowo, Megawati meminta agar mematuhi aturan partai dan jangan coba membuat manuver dalam menghadapi kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"Siapa bakal calon presiden dan wakil presiden, itu menjadi kewenangan penuh Megawati yang telah memimpin partainya selama 30 tahun," ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas itu.
Baca Juga: Saat Sidang, Putri Candrawathi Ngaku Alami Gangguan Pencernaan
Ketiga, untuk FX Hadi Rudyatmo, Megawati bahkan secara khusus mencarinya saat berpidato. Megawati menceritakan awalnya Rudy seorang preman, kemudian diajak bergabung ke PDI. "Rudy maunya berantem melulu," ucap Ginting menirukan Megawati.
Di situ, lanjut Ginting, Megawati menyindir posisi Rudy yang sudah diberikan sanksi keras dan terakhir akibat dukungan kerasnya terhadap Ganjar Pranowo untuk menjadi bakal calon presiden.
Sementara Ganjar Pranowo juga sudah diberikan teguran lisan atas pernyataannya yang bersedia menjadi bakal capres. Kedua kader PDIP itu mendapatkan teguran pada November tahun lalu.
Rahasia Politik
Pada kesempatan pidato kali ini, ungkap Ginting, Megawati juga membuka rahasia politik saat pilpres 2019 lalu.
"Dialah yang menyorongkan nama Maruf Amin untuk menjadi cawapres dampingi Jokowi. Padahal sebelumnya calon yang akan dibawa Jokowi adalah Mahfud MD," ungkap Ginting, Ketua bidang Politik Pusat Studi Literasi Komunikasi Politik Unas.
Baca Juga: Dani Olmo Ungkap Keinginannya Pulang ke Spanyol Berseragam Barcelona
Artikel Terkait
PDIP Yakin Presiden Akan Reshuffle Kabinet, Pengamat: Copot Menteri Nasdem, Jokowi Maju Kena Mundur Kena
Sambut HUT PDIP, Brando Susanto Gelar Makan Bersama dan Santuni Lansia
Megawati Sindir Jokowi dan Ganjar dalam Pidato HUT PDIP ke-50, Ada Apa?