Solusi Jitu Ganjar Pranowo Atasi Tawuran Pelajar Saat Isi Acara Rembug Konco

- Minggu, 11 Desember 2022 | 18:19 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di acara Hari Anak Sedunia, Rembug Konco, Kids Take Over, yang diadakan melalui hybrid, dan terpantau melalui virtual, Sabtu (10/12/2022).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di acara Hari Anak Sedunia, Rembug Konco, Kids Take Over, yang diadakan melalui hybrid, dan terpantau melalui virtual, Sabtu (10/12/2022).

HARIANTERBIT.com - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memiliki solusi agar tak ada lagi tawuran pelajar. Hal itu menyusul, adanya aksi tawuran yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.

Ganjar menyampaikan hal itu dalam peringatan Hari Anak Sedunia, Rembug Konco, Kids Take Over, yang diadakan melalui hybrid, dan terpantau melalui virtual, Sabtu (10/12/2022). Acara diadakan oleh Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jateng, bekerja sama dengan Unicef Indonesia.

“Yaitu ada siswa sekolah, lari menyerang ke sekolah lain menggunakan senjata tajam. Apa yang jadi persoalan? Gengsi. Sedikit disenggol, tersinggung,” kata gubernur, dalam sambutannya.

Baca Juga: Saham GOTO Jeblok Sampai Mentok ke Rp 123, Erick Thohir Kembali Jadi Sorotan

Menurut Ganjar, pihaknya tidak bisa permisif tentang persoalan itu. Jika berkelahi di ring tinju atau jadi atlet tinju, boleh. Atau juga, kegiatan ekstrakurikuler, boleh, bahkan akan diberi tempat. Jadi emosinya bisa diarahkan ke olahraga. Bukan dengan kekerasan yang kemudian saling menyakiti. Apalagi, sampai bawa senjata tajam.

Peristiwa tawuran yang terjadi tersebut, saat ini sedang dalam penyelidikan. Informasi yang beredar, aksi itu melibatkan alumnus.

Maka, kata Ganjar, alumnus mesti diajak berkomunikasi.

Baca Juga: Survei Poltracking: Menko Airlangga Tidak Masuk Daftar Menteri Jokowi dengan Kinerja Memuaskan

“Sekolah yang barangkali ada cerita seperti itu, ajak dong reuni. Mereka kita libatkan untuk menyelesaikan persoalan ini,” ucapnya.

Ganjar mendukung para aktivis anak hingga yang terkait, untuk bersama menyuarakan aksi Ayo Jogo Konco. Kemudian, kalimat ini diimplementasikan.

“Kita tidak ingin di setiap sekolah, setiap daerah, ada polisi anak-anak dan mengawasi perilaku anak-anak, tidak. Tapi, setiap dari diri anak-anak bisa menjadi polisi, untuk menjadi pelopor memberikan contoh, memberikan literasi untuk sekaligus bisa menjadi pelapor, tidak takut,” tuturnya.

Baca Juga: Proyek Food Estate Prabowo Terancam Mangkrak, Tak Ada Petaninya

Dengan melapor aksi yang tidak baik yang menimpa anak, beber Ganjar, dinas terkait akan membantu. Namun yang penting, laporan tidak boleh fitnah, dan tidak boleh takut. Bahkan, bisa juga melapor dengan menggunakan aplikasi, atau telepon langsung. Bagi petugas, juga tidak boleh membuka rahasia soal laporan itu.

“Kalau ini bisa diberikan, maka banyak hal bisa diselesaikan. Karena awalnya mereka pada takut. Karena mungkin pelakunya, maaf, di sekolah, gurunya sendiri, bukan sekadar teman. Gurunya sendiri. Kalau kita sudah tahu persoalan ini, yuk kita wujudkan (menangani), kalau perlu nanti kita ukur. Kita buat indikator-indikator, bahwa sesuatu sedang tidak berjalan dengan baik,” terangnya.

Halaman:

Editor: Anugrah Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X