Proyek Food Estate Prabowo Terancam Mangkrak, Tak Ada Petaninya

- Kamis, 1 Desember 2022 | 12:11 WIB
Presiden Joko Widodo dan Menhan Prabowo di proyek Food Estate
Presiden Joko Widodo dan Menhan Prabowo di proyek Food Estate

HARIANTERBIT.com - Pembangunan Food Estate di beberapa wilayah, seperti Kalimantan Tengah hingga Papua di tangan Menhan Prabowo Subianto terancam mangkrak.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono blak-blakan menjelaskan progresnya.

Basuki mengatakan, khusus untuk Food Estate di Kalimantan Tengah dengan fokus komoditas padi dan tanaman pangan termasuk singkong, lahan seluas 43.500 hektare itu sudah bisa ditanami.

Baca Juga: KPK Pantau Investasi Telkomsel ke GOTO

"Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) membuktikan lahannya sudah bisa ditanami, hanya karena memang mungkin orangnya gak ada, jadi agak lambat. Jadi kita setop di 43.500 hektare," jelasnya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR RI, dikutip Kamis, 1 Desember 2022.

Dalam pelaksanaannya, Kementerian PUPR melakukan rehabilitasi dan peningkatan jaringan daerah irigasi rawa (DIR) sepanjang 2.195 km, pembangunan 166 unit pintu air, dan pembuatan jembatan serta 60 box culvert. Ada juga peningkatan jalan sepanjang 77,30 km dan jembatan 230 meter.

Selanjutnya, Basuki melaporkan progres pembangunan Food Estate di Sumatera Utara yang berfokus pada komoditas bawang merah, bawang putih, dan kentang. Luas potensialnya 1.000 hektare, tapi yang akan dikelola hanya 748,6 hektare.

Baca Juga: Survei Median: Prabowo Kalahkan Anies dan Ganjar, Elektabilitas Airlangga Hartarto 1,1 Persen

Sedangkan, di proyek Food Estate Sumatera Utara, PUPR melakukan pembangunan irigasi tetes seluas 143,5 hektare di Blok B Desa Ria Ria dan sudah ditanami budidaya bawang merah seluas 17 hektare.

Selain itu, Basuki juga menjelaskan pemerintah memberikan bantuan 7 unit eskafator untuk masyarakat melakukan land clearing mandiri di lahan 785 hektare. Tadinya itu tugas PUPR, tapi Kabupaten Humbang Hasundutan meminta bantuan eskafator saja untuk melakukan land clearing mandiri.

Ada juga pembangunan fasilitas Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH) yang menelan biaya Rp82,27 miliar. Sudah dilaksanakan sejak Desember 2021, progres fisik pembangunan kini menyentuh 61,4 persen.

Baca Juga: Reuni 212 di Masjid At-Tin, Anies Tak Diundang, Habib Rizieq Shihab Diusahakan Hadir

Bergeser ke Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Basuki melaporkan Food Estate dengan fokus komoditas sorgum, seperti jagung, tomat, kacang hijau, sedang dikembangkan dengan jaringan irigiasi air tanah (JIAT) dari Bendungan Haekrit.

Proyek pembangunan jaringan irigasi dan pipa transmisi juga dilakukan di kawasan Food Estate NTT lain, seperti Sumba Tengah hingga Sumba Timur.

Halaman:

Editor: Anugrah Terbit

Tags

Terkini

Bakamla RI Selamatkan Nelayan di Selat Makassar

Kamis, 30 Maret 2023 | 18:15 WIB

Buruh Serukan Bongkar TPPU Rp349 T di Kemenkeu

Kamis, 30 Maret 2023 | 14:08 WIB
X