HARIANTERBIT.com - Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E mengaku Richard sering mengalami mimpi buruk setidaknya selama tiga pekan usai Yosua tewas. Dia merasa sangat bersalah dan merasa berdosa.
Rasa bersalah itu membuat dia pada akhirnya membongkar kasus pembunuhan tersebut, menepis skenario yang dibuat Sambo. "Itu alasanmu mau menceritakan yang benar?" tanya hakim.
"Iya, saya merasa tertekan Yang Mulia. Beruntungnya pas saya dibawa [tim Polri] itu enggak ada komunikasi dengan FS lagi," terang Richard.
Baca Juga: Hubungan Keduanya Tidak Baik Baik, Megawati dan Jokowi Bakal ‘Pecah Kongsi’ di Pilpres 2024
"Siapa yang larang komunikasi?" tanya hakim lagi.
"Pada saat itu memang sudah enggak bisa pakai HP," tandasnya.
Pengakuan dosa Bharada E disampaikan saat menjadi saksi untuk terdakwa Ricky Rizal atau Bripka RR dan Kuat Ma'ruf dalam sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan.
"Kamu merasa berdosa enggak?" tanya hakim anggota di ruang sidang utama PN Jaksel, Rabu (30/11).
"Apa dosa kamu?" tanya hakim.
"Karena saya mengikuti perintah dia [Ferdy Sambo]," jawab Richard.
Artikel Terkait
Bharada E Bongkar Fakta keterlibatan Putri Candrawathi dalam Perencanaan Pembunuhan Brigadir J
Sadis! Sebelum Tewas Brigadir J Sempat Ajukan Pertanyaan, Tapi Dibalas Sebuah Tembakan
Ternyata, Ricky Rizal pernah punya ide Tabrakan Mobil yang di Dalamnya Ada Brigadir J