Dinilai Sebagai Tokoh Alternatif dari Luar Jawa, Erick Thohir Didorong Maju Pilpres 2024

HARIANTERBIT.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai bisa menjadi salah satu Tokoh dari luar Jawa yang bisa didorong maju Pilpres 2024.

Cendekiawan muslim asal Aceh, Fachry Ali mengatakan, Erick Thohir memiliki kemampuan teknikal dan profesional yang bisa dimajukan sebagai Tokoh alternatif dari Sumatera di kancah Pilpres 2024.

"Kemampuan dia (Erick Thohir) didasarkan pada teknikal dan profesional. Inilah basis dia sedikit bombastis, inilah basis politik ekonominya. Jadi dia diakui sebagai orang bukan massa, tapi kemampuan profesional dan ditunjukkan di nasional," kata Fachry Ali dalam Talkshow Series "Memilih, Damai”, Senin, 28 November 2022.

Baca Juga: Survei Median: Prabowo Kalahkan Anies dan Ganjar, Elektabilitas Airlangga Hartarto 1,1 Persen

Selain itu, Fachry Ali juga mengatakan, Erick Thohir bisa menjadi jembatan bagi generasi milenial dan non milenial. 

"Dalam basis konteks demografi (Erick Thohir) adalah jembatan antara generasi non milenial dengan milenial," imbuhnya.

Fachry juga sebelumnya mengungkapkan bahwa tokoh asal Sumatera harus muncul ke permukaan dan ikut serta dalam ajang pesta demokrasi Pilpres 2024.

Baca Juga: Charta Politika: Simulasi 10 Nama, Elektabilitas Ganjar Tetap Teratas Pasca Deklarasi Anies

Tokoh asal Sumatera harus didorong maju ke kancah politik nasional bukan karena populasi, melainkan karena prestasinya. Menurutnya dua tokoh asal Sumatera yang saat ini menonjol di kancah nasional adalah Surya Paloh dan Erick Thohir.

"Kalau di Sumatera ada dua tokoh yang kita lihat, yang satu sudah senior sekali yaitu Surya Paloh. Ia adalah orang luar Jawa yang mendirikan partai nasional tapi bukan calon presiden dan kedua Erick Thohir (Menteri BUMN)," paparnya.

Menurutnya Surya Paloh adalah tokoh hebat yang berani memimpin tanpa memandang etnis. Sedangkan Erick Thohir dinilai bisa menjadi pemimpin nasional ke depan, entah sebagai presiden atau wakil presiden.

Baca Juga: Laga Pamungkas Grup A: Senegal Diuntungkan, Ekuador Terancam Tampil Tanpa Mesin Gol

"Dalam basis konteks demografi (Erick Thohir) adalah jembatan antara generasi non milenial dengan milenial, Saya pernah membuat tulisan pengantar buku tentang dia, di dalam itu dia adalah jembatan bukan reproduksi dari Orde Baru, karena ia lahir ketika Orde Baru itu mulai mengkonsentrasikan kekuatan materialnya di tangan keluarga,”

"Sedangkan kemampuan dia (Erick Thohir) didasarkan pada teknikal dan profesional. Inilah basis dia sedikit bombastis, inilah basis politik ekonominya. Jadi dia diakui sebagai orang bukan massa, tapi kemampuan profesional dan ditunjukkan di nasional," pujinya.