HARIANTERBIT.com - Eks Kabag Gakkum Provost Divpropam Polri Kombes, Susanto Haris sempat mengira ada teroris di rumah dinas Ferdy Sambo saat penembakan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat terjadi. Pasalnya Susanto diperintahkan untuk menuju rumah dinas dengan membawa senjata laras panjang dan rompi anti peluru atau body vest.
Kombes Susanto menjadi saksi dalam sidang perkara pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada E alias Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 28 November 2022.
Dalam kesaksiannya dia menuturkan awal mula perintah agar dirinya ke tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Brigadir J. Saat itu perintah datang dari Brigjen Benny Ali yang saat itu menjabat Karo Provos Divpropam Polri.
"Saya menghadap (Benny) dengan beprakaian dinas dan memakai sandal karena habis salat Jumat. 'Segera ke rumah Kadiv, saya ditelepon Pak Kadiv Propam untuk segera, Pak Kadiv ada bahwa penembakan'. Bawa senjata panjang dan body vest," katanya menirukan perkataan Benny Ali.
Susanto sempat mengira terjadi tindak teroris di rumah dinas Ferdy Sambo. Pasalnya diminta membawa senjata dan body vest.
"Saya pikir kok bawa senjata panjang dan body vest? Apa ada teroris," ungkapnya.
Sekitar 17:25 Susanto menuju rumah dinas Ferdy Sambo bersama Benny Ali dengan mobil terpisah. Dia mengaku tidak mengetahui jenis senjata yang dibawa saat ke rumah dinas Ferdy Sambo.
"Kami bawa satu body vest dan satu senjata panjang. Di mobil lain bawa dua body vest dan senjata panjang," tandas dia.
Diketahui dalam persidangan terdapat tujuh saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum. Mereka adalah terdakwa obstruction of justice Arif Rachman Arifin, Agus Nurpatria, Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo.
Selain itu ada saksi lain yakni Kombes Susanto Haris, supir Ridwan Soplanit, Audi Pratowo dan Kepala Urusan Logistik Pelayanan Masyarakat Polri, Linggom Parasian siahaan.
Artikel Terkait
Peran Besar Polisi Ini Ambil Baju Dinas Brigadir J hingga Minta Hapus Foto Hasil Otopsi
Perubahan Emosi Ferdy Sambo saat Tahu Isi Rekaman CCTV Komplek: Marah sampai Menangis
Ferdy Sambo jadi 'Galak' Saat Ada yang Singgung CCTV di Rumah Dinas
Pemerkosaan di KemenkopUKM: 2 ASN Resmi Dipecat, Satu Lainnya Turun Jabatan