HARIANTERBIT.com - Kepala BNPT RI Komjen Pol. Boy Rafli Amar menjelaskan bahwa kelompok teroris dan ekstremis selama ini telah menyalahgunakan internet untuk melakukan propaganda dan berusaha menyedot pendanaan terorisme yang menargetkan generasi muda.
"Selama ini kelompok teroris telah menyalahgunakan internet untuk melakukan propaganda, rekrutmen, perencanaan hingga pendanaan tindak pidana terorisme yang menargetkan anak muda bahkan mendorong pelibatan perempuan untuk melakukan aksi teror," jelas Boy Rafli dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (26/11/2022).
Boy Rafli menyampaikan hal tersebut dalam Aqaba Process - Southeast Asia High Level Tech Meeting Preventing Terrorist and Violent Extremist Exploitation of the Internet di Bali pada 22-23 November 2022.
Baca Juga: Maut! Begini Gombalan Kaesang Pangarep ke Erina Gudono
Dalam kesempatan itu, menurut Boy, diperlukan ada komitmen bersama antara pemerintah, organisasi, entitas internasional, dan perusahan teknologi dalam mengahapi tantangan tersebut.
“Sangat penting menggunakan pendekatan multidisiplin dengan menguatkan kemitraan tidak hanya antar negara namun juga dengan berbagai organisasi internasional dan perusahaan teknologi untuk mengatasi tantangan eksploitasi internet oleh kelompok teroris dan ekstremis kekerasan,” lanjutnya.
Boy yang menjadi co-chair dalam pertemuan ini menyampaikan permasalahan tersebut dihadapan 16 negara yang hadir dalam forum tingkat tinggi Asia Tenggara ini di antaranya Malaysia, Brunei Darussalam, Perancis, AS, Inggris, Yordania, Singapura, Kenya, Filipina, Australia, Jepang, India, Selandia Baru, Belanda, Kamboja.
Baca Juga: IAW: Kasus Sambo Jadi Pintu Masuk Perbaikan dan Kualitas Kinerja Polri
Tahun ini, Aqaba Process - Southeast Asia High Level Tech Meeting Preventing Terrorist and Violent Extremist Exploitation of the Internet diselenggarakan bersama oleh Pemerintah Indonesia dan Australia dan didukung oleh Kerajaan Hasyimiyah Yordania.