HARIANTERBIT.com - Bencana gempa Cianjur menghadirkan kisah-kisah haru. Ada warga yang melahirkan di bawah tenda pengungsian, ada pula anak usia 4 tahun selamat setelah beberapa hari berada diantara reruntuhan bangunan.
Ada juga yang berjuang menyelamatkan anak-anaknya, seperti yang dilakukan Ida Farida yang menerjang reruntuhan untuk menyelamatkan anak perempuannya, Siti Hamdal, yang tertimpa atap rumah.
Ida, ibu rumah tangga dari Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, saat ditemui di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Selasa, menceritakan kepada ANTARA tentang perjuangannya menembus akses jalan yang terputus.
Baca Juga: Minta Orang Kaya Tidak Bebani BPJS Kesehatan, Menkes Dikecam dan Harus Minta Maaf
“Akses jalan belum bisa dibuka, saya terobos-terobos. Lewat sawah-sawah saya, berjuang demi anak daripada kenapa-kenapa,” ujar Ida.
Dia mengatakan bahwa lingkungan tinggalnya mayoritas berupa pegunungan. Sebelum gempa terjadi, Ida berkumpul bersama empat anaknya.
Kemudian, saat terjadi gempa, akses jalan utama terputus reruntuhan dan longsoran. Selain itu, membuat listrik padam, jalanan tertimbun longsor dan meluluhlantakkan bangunan rumah.
Untuk melewati jalanan tersebut, dia dan keempat anaknya harus berjalan pelan-pelan menggunakan sepeda motor. Sesekali bila gempa susulan terasa, mereka berhenti berjalan untuk mengawasi keadaan.
Kondisi anaknya, Siti, terluka parah di bagian kepala tertimpa atap rumah sebelum menjalankan shalat dzuhur. Sehingga, ia segera dilarikan ke Puskesmas Cisau.
Di sana, Siti mendapatkan pertolongan pertama berupa jahitan kepala. Sementara tiga anak Ida lainnya diungsikan ke rumah saudaranya yang lebih aman dari gempa, karena takut gempa susulan terjadi kembali.
Baca Juga: Guntur: Apa Salah Anies Kepada Jokowi? Rizal Ramli: Ada Dendam Khusus
Saat ini, Siti masih menjalani perawatan setelah trauma akibat gempa tersebut. Seperti penyintas lainnya, Siti berharap segera pulih, dan Ida mendapat bantuan dari pemerintah setelah rumahnya luluh lantak.
Dari laporan BMKG, gempa bumi terjadi pukul 13.21 WIB, Senin, 21 November 2022. Gempa berpusat di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Melahirkan
Hani, warga Kampung Genjot, Kecamatan Cugenang, melahirkan anaknya sehari selepas gempa. Saat itu, ia merasakan kontraksi. Menggunakan motor, sang suami bergegas mengantarnya menuju Puskesmas Cugenang.
Artikel Terkait
Buka Daerah Terisolir akibat Gempa Cianjur, Jokowi: Pakai Heli
Kemenkes Mobilisasi Tim Medis dan UGD Darurat di Lokasi Terdampak Gempa Cianjur
Ridwan Kamil Beri Nama Bayi perempuan yang Lahir di Tenda Pengungsian Gempa Cianjur
Kurang Istirahat dan Stress, Pengungsi Korban Gempa Cianjur Keluhkan Nyeri Kepala