HARIANTERBIT.com - Ekonomi digital bisa menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa depan. Terlebih karena ekonomi digital sangat inklusif dan dapat diterapkan ke berbagai sektor.
Kemenko Perekonomian melansir saat ini 40 persen pangsa pasar ekonomi digital ASEAN berada di Indonesia. Nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diprediksi mampu mencapai 130 miliar dolar AS pada 2025, dan akan terus naik hingga 360 miliar dolar AS di 2030.
Baca Juga: Fokus ke Energi Listrik, DPR Kritik Pemerintah Tak Serius Manfaatkan Gas Bumi
Semakin berkembangnya teknologi digital dalam ekonomi, salah satunya adalah bisnis e-commerce. E-Commerce adalah segala aktivitas terkait transaksi online yang dilakukan melalui internet atau jaringan elektronik lainnya, seperti perbankan online, proses jual beli, hingga penawaran jasa.

Dengan adanya platform e-commerce tentunya sangat membantu masyarakat dalam proses berbelanja. Salah satu keuntungan dengan belanja melalui e-commerce adalah dapat menghemat waktu yang banyak, dikarenakan dengan adanya e-commerce, masyarakat dapat melakukan transaksi dimanapun dan kapanpun.
Melihat peluang berkembang pesatnya e-commerce di Indonesia ditangkap PT Shan Hai Map dengan menggelar event mengenai e-commerce yang akan di dukung oleh Big seller, CStar, Fastock PingPong, wook, dan juga cool vita.
Baca Juga: Koalisi Gerindra-PKB Bakal Bubar, Pengamat: Diduga Terkait Skandal ‘Kardus Durian’
Event ini bertema “E-Commerce Conference” yang akan diselenggarakan pada 22 Februari 2023 di Grand Ballroom Hotel Pullman – Central Park Mall Jakarta Barat.
"Tujuan dari event ini adalah memberikan peluang bagi penjual di platform E-Commerce untuk saling mengenal, serta dapat memperkenalkan penjual-penjual E-Commerce China mengenai industri perdagangan, pajak, cara akses produk yang sesuai dengan peraturan di Indonesia," demikian keterangan tertulis PT Shan Hai Map dikutip Kamis, 24 November 2022.
Event ini juga akan mengundang Kementrian perdagangan, Kementrian Perindustrian dan Teknologi Informasi. Serta mengundang berbagai perusahaan e-commerce, seperti; Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli, Jd.ID, Tiktok Shop, Orami, Bhinneka, Sociolla, Zalora, Akulaku dan Wook.
Baca Juga: SKK Migas Targetkan Kenaikan Investasi 20 Persen di 2023
"Dari berbagai macam perusahaan e-commerce tersebut tentunya juga akan melakukan sesi sharing mengenai platform e-commerce. Poin yang akan menjadi sorotan diskusi adalah bagaimana cara untuk meningkatkan penjualan di e-commerce, bagaimana cara mencapai target penjualan, cara meningkatkan bisnis e-commerce dan lainnya."
Selain perusahaan e-commerce, event ini juga akan turut mengundang jasa logistik yang terdiri dari Fastock, J&T, JNE, Shipper, pengiriman luar negeri dan lainnya.***
Artikel Terkait
Apresiasi UNCTAD e-Commerce Week, Menkominfo Ajak Kembangkan Tata Kelola Data Global
Produk Fesyen Halal Dominasi Transaksi E-Commerce
Menteri Teten: E-commerce Harus Diproteksi dari Praktik yang Rugikan UMKM dari Ancaman Konglomerasi
Teten Kritik Strategi Predatory Pricing E-Commerce