HARIANTERBIT.com - Selama 3 hari dua malam, Azka, balita berusia 4 tahun berada di tengah reruntuhan rumah setelah tempat tinggalnya diguncang gempa Bumi pada Senin siang. Selama 60 jam terkurung dalam reruntuhan dan kesunyian panjang. Tanpa makan dan minum.
Seolah ada “mukjizat” bagi Azka. Tembok yang runtuh masih tertahan tembok lain sehingga tidak menimpa bocah ini. Namun tidak demikian dengan ibu kandungnya yang sebelumnya ditemukan dalam kondisi meninggal. Neneknya yang serumah dengannya, hingga Rabu siang juga belum ditemukan.
"Kasihan (anak) ini," dua kata terucap dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Mahfud MD saat menjenguk Azka Maulana Malik di RSUD Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu, dilansir Antara.
Baca Juga: SKK Migas Targetkan Kenaikan Investasi 20 Persen di 2023
Azka merupakan salah satu dari 151 orang yang dinyatakan hilang oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berdasarkan data Selasa (22-11). Namun Azka berhasil ditemukan pada Rabu, pukul 11.15 WIB di rumahnya yang ambruk.
Bocah tersebut merupakan warga dari Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Adapun Kecamatan Cugenang merupakan wilayah paling parah terdampak akibat gempa yang terjadi pada Senin (21-11), pukul 13.21 WIB.
Dengan kejadian gempa pada Senin itu, Azka belum diketahui nasibnya selama 3 hari dua malam di tengah reruntuhan bangunan rumahnya. Ia bertahan hidup tanpa makan maupun minum.
Untungnya, bangunan rumahnya yang ambruk itu tidak menimpa Azka dan menimbulkan luka. Pasalnya, tembok yang ambruk di rumah Azka masih tertahan oleh tembok yang setengahnya telah ambruk sehingga menciptakan ruang sempit, tempat di mana Azka “hilang”.
Kini Azka telah selamat dan menjalani perawatan medis di RSUD Cianjur yang terletak di Tenda C.
271 Meninggal
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu, naik menjadi 271 orang setelah di hari sebelum tercatat ada 268 orang meninggal.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan angka 271 korban meninggal itu didapat dari verifikasi berdasarkan data jenazah yang wujudnya ada dan terdata di rumah sakit atau puskesmas.
"Ini kami sudah mengidentifikasi mencocokkan data dengan Kemenkes, khususnya Pusat Krisis Kesehatan di semua rumah sakit dan puskesmas yang sudah betul-betul ada jenazahnya," kata Suharyanto di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu.
Baca Juga: Garuda Kembali Buka Rute Jakarta-Melbourne
Selain itu, menurut dia masih ada 40 orang yang berstatus dalam pencarian. "Jadi 271 ini yg sudah terkonfirmasi, kami mohon waktu besok pagi kami kumpulkan kepala desa mendata kembali, yang sudah dimakamkan ini apakah sudah dilaporkan," kata dia. Safari
Artikel Terkait
Ridwan Kamil Beri Nama Bayi perempuan yang Lahir di Tenda Pengungsian Gempa Cianjur
A-Z Seputar Gempa Bumi Yang Wajib Diketahui
Kurang Istirahat dan Stress, Pengungsi Korban Gempa Cianjur Keluhkan Nyeri Kepala