Reza Paten dan Bos SMI Tersangka Investasi Bodong Net89 Tidak Ditahan? Ada Apa dengan Bareskrim

- Rabu, 16 November 2022 | 03:07 WIB
Reza Shahrani alias Reza Paten tersangka robot trading Net89.  (Instagram.com/@rezapaten89)
Reza Shahrani alias Reza Paten tersangka robot trading Net89. (Instagram.com/@rezapaten89)

HARIANTERBIT.com - Penyidikan yang dilakukan Bareskrim Polri terkait kasus investasi bodong Robot Trading Net89 mendapat sorotan tajam. Soalnya, penyidik belum menahan para tersangka penipuan investasi Robot Trading Net89 PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI).

Padahal, Bareskrim telah menetapkan delapan orang tersangka Robot Trading Net89 adalah Andreas Andreyanto, selaku pendiri atau pemilik Net89 atau PT SMI, Lau Sammy (Direktur PT SMI), Erwin Saiful Ibrahim (member dan echanger). Kemudian empat orang sub-exchange, yakni Reza Shahrani atau Reza Paten, Alwi Aliwarga, Ferdi Iwan, dan David atau Dave Jasode.

Dari delapan orang tersangka yang telah ditetapkan, saat ini berkurang menjadi tujuh tersangka karena tersangka atas nama Hany Sutedja meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Jawa Tengah pada 30 Oktober 2022.

Baca Juga: Cheer Up Episode 11: Do Hae Yi Terjebak Cinta Segitiga Antara Park Jung Woo dan Jin Seon Ho

Kecelakaan yang dialami tersangka Hany Sutedja terkonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi Iqbal Aquddusy.

Peristiwa kecelakaan lalu lintas itu terjadi di ruas Tol TMJJ Solo-Semarang KM 487+200-B. Mobil yang dikendarai Hany Sutedja menabrak truk tronton yang sedang berhenti di ujung jalan karena diduga pengemudi mengantuk. Korban dinyatakan meninggal di tempat kejadian.

Bagaimana jika 7 tersangka menghilangkan barang bukti? Apa alasan polisi belum melakukan penahanan? Kepala Subdit II Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Komisaris Besar Polisi Chandra Sukma Kumara mengungkapkan alasan polisi belum menahan para tersangka penipuan investasi Robot Trading Net89 PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI).

Baca Juga: Pemerintah Berencana Bangun Sistem Penyediaan Air Minum Hingga 2027 Mendatang

Menurut Chandra perkara penipuan investasi Robot Trading Net89 PT SMI tersebut melibatkan banyak korban sehingga penyidik membutuhkan alat bukti yang kuat untuk melakukan penahanan terhadap para tersangka.

"Penyidik masih perlu memperbanyak alat bukti, mengingat korban sangat banyak, tentunya perlu waktu," kata Chandra.

Menurutnya, penyidik sangat hati-hati dalam menuntaskan perkara tersebut, tidak terpaku mengejar upaya penahanan para tersangka dan mengabaikan kualitas dari alat bukti guna pembuktian perkara.

Baca Juga: Sah! Jamaah Umrah Tak Lagi Wajib Vaksin Meningitis

"Jangan sampai penyidik hanya karena mengejar penahanan, kualitas alat bukti kurang maka akan mengurangi kualitas penanganan perkara ini," katanya.

Ia meminta semua pihak, termasuk para korban, untuk bersabar menunggu penyidikan yang dilakukan kepolisian serta menuntaskan perkaranya, termasuk menahan para tersangka, hanya tinggal menunggu waktu.

Halaman:

Editor: Anugrah Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Begini Cara Cerdaskan Demokrasi Lewat Media Sosial

Minggu, 26 Maret 2023 | 14:21 WIB

Pemerintah Beri Bonus Lebaran Ini Alasannya

Sabtu, 25 Maret 2023 | 22:00 WIB

Penyelundupan Laut, Tanggung Jawab Siapa?

Sabtu, 25 Maret 2023 | 17:49 WIB
X