Pegiat HAM dan Ekonom Anggap Kaesang dagangkan Pengaruh

- Sabtu, 22 Oktober 2022 | 10:26 WIB
Natalius Pigai (ist)
Natalius Pigai (ist)

HARIANTERBIT.com - Dalam diskusi publik bertemakan “Indonesia dalam Belantara Benturan Kepentingan” pada Jumat 21 Oktober 20221 sore yang diadakan di PB PMII, diputar potongan video acara podcast Deddy Corbuzier dengan bintang tamu Kaesang Pangarep.

Potongan video ini sendiri adalah tentang pengakuan Kaesang kepada Deddy Corbuzier bahwa posisi dirinya sebagai anak Presiden adalah suatu privilege yang membantu bisnisnya.

Menurut salah satu pembicara, Natalius Pigai, apa yang ditunjukkan oleh video Kaesang tersebut jelas merupakan suatu “trading in influences”, atau memperdagangkan pengaruh.

Baca Juga: Viral! Pria Plontos Masuki Lift Dorong Troli Diduga Berisi Mayat, Terekam Jelas CCTV

“Itu Gubernur Mesopotamia pernah dihukum gantung karena memperdagangkan pengaruh.” ujar mantan komisioner Komnas HAM ini menuturkan sejarah ribuan tahun lalu.

Pigai heran mengapa Presiden dapat memerintahkan agar dilakukan proses hukum kepada Ferdy Sambo dan juga kepada Lukas Enembe, tapi belum pernah memerintahkan proses hukum kepada anaknya (Kaesang dan Gibran) saat dilaporkan ke KPK.

“Silahkan adik-adik bisa menilai.”, kata Pigai.

Pembicara lainnya yang juga diminta menanggapi video Kaesang, ekonom Anthony Budiawan, menganggap istilah “trading influences” yang dicetuskan Pigai sangat menarik.

“Sekarang ini trading ini sudah dilakukan terang-terangan. Kalau dulu orang masih tidak berani mengakui melakukannya, tapi kini sudah terang-terangan.” tegas doktor ekonomi lulusan Belanda ini.

Anthony juga menyindir Kaesang yang blak-blakan akan mengoptimalkan previlegenya sebagai anak Presiden. Menurutnya, tidak ada di luar negeri atau di mana pun negara yang bermartabat, yang (keluarga pemimpinnya) mengakui secara terang-terangan bahwa mereka akan menikmati privilege.

Kaesang Pangarep
Kaesang Pangarep

“Kalau ada di negara maju yang berani seperti begitu, sudah pasti kena delik.” Ungkap Anthony Budiawan.

Baca Juga: Tengok Jam Tangan Karim Benzema di Acara Ballon d'Or, Harganya Bikin Melongo!

Ia juga menyarankan agar soal privilege Kaesang ini segera diusut. Karena menurutnya ini adalah kompetisi yang tidak fair.

Seperti diketahui, KPK pada bulan Agustus lalu menghentikan kasus dugaan KKN yang melibatkan Kaesang dan Gibran. Laporan ke KPK ini dibuat pada bulan Januari oleh dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun yang curigai ada relasi antara perusahaan pembakar hutan dengan bisnis anak Presiden.

Halaman:

Editor: Zahroni Terbit

Tags

Terkini

X