HARIANTERBIT.com - Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono harus menyampaikan informasi secara objektif.
Hal itu merespons pernyataan AHY bahwa Presiden Joko Widodo hanya sekedar 'gunting pita' proyek infrastruktur era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Emrus melihat AHY sedang mem-framing persespsi publik seolah-olah SBY banyak membangun infrastruktur.
Baca Juga: Airlangga dan Puan, Dua Tokoh Bakal Capres Ini Direncanakan Bertemu Pekan Depan
"AHY telah melakukan framing, produk manipulasi persepsi publik. Seolah-olah bahwa SBY lebih hebat," ujar Emrus.
Emrus menuturkan AHY seharusnya detail dalam menyampaikan data. AHY perlu merinci proyek apa yang dikerjakan SBY dan Jokowi.
Terkait hal itu, Emrus menilai AHY menunjukkan ketidak dewasaan dalam berpolitik.
Baca Juga: Survei CSIS: Golkar Terpopular di Kalangan Pemilih Muda Dibanding PDIP, Gerindra, dan Demokrat
"Pandangan-pandangan yang disampaikan AHY ini menunjukkan ketidakmatangan beliau dalam berkomunikasi politik dan ketidakmatangan sebagai aktor politik. Padahal dia ketua umum partai hingga salah satu kandidat di Pilpres 2024," ujarnya.
Lebih lanjut, Emrus juga disebut belum bisa disebut sebagai negarawan. Dia menyebut AHY lebh tepat disebut politisi yang ingin berkuasa.
"Kalau negarawan kan lebih mengedepankan, kekuasaan bukan penting. Tapi memperoleh kekuasaan itu harus memang egaliter. Tapi kalau seperti AHY itu belum egaliter," ujar AHY.
Baca Juga: Disambut Salawat Yaa Lal Wathan di Ponpes Mahasina Bekasi, Puan: Santri Calon Pemimpin Indonesia
Emrus juga menyarankan AHY menyampaikan program untuk membangun Indonesia. Bukan sekedar membandingkan.
"Jadi adu program. Tidak membuat diksi-diksi yang sifatnya seolah-olah SBY superior," ujarnya.
Artikel Terkait
AHY Mengapresiasi Kerja Pemerintah dan Presiden Sebelumnya, Sejak Era Soekarno Hingga Jokowi
AHY Dorong Perubahan dan Perbaikan, Pembangunan SDM Harus Menjadi Kesadaran Kolektif Bangsa
AHY Dinilai Harus Pakai Data Akurat Saat Serang Lawan Politik
AHY Blunder dan Bunuh Diri Politik Serang Infrastruktur Jokowi