HARIANTERBIT.com – Harga minyak dunia saat ini anjlok di kisaran 78 dolar AS per barel. Karenanya pemerintahan Joko Widodo diminta segera menurunkan harga BBM.
“Sangat aneh jika Jokowi tetap menaikkan harga BBM untuk rakyatnya,” kata Direktur Gerakan Perubahan (Garpu), Muslim Arbi di Jakarta, Senin (26/9/2022).
Muslim menegaskan, Jokowi harus segera menurunkan harga BBM karena pemerintah sudah menetapkan untuk mengikuti mekanisme pasar soal harga BBM.
Sementara itu, pengamat Migas dan Minerba M Kholid Syeirazi juga menilai kebijakan pemerintah Indonesia menaikkan harga BBM dengan alasan sekitar 80 persen subsidi BBM dinikmati kelompok masyarakat mampu adalah solusi yang salah dan tidak tepat.
“Kalau argumennya adalah ketidaktepatan sasaran, solusinya bukan menaikkan harga BBM. Tapi memberikan subsidi tepat sasaran,” ujarnya.
Alih-alih menaikkan harga BBM, menurut dia, pemerintah seharusnya melakukan pembatasan dan pengawasan ketat dalam penyaluran BBM.
“Jadi, narasi argumen pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah subsidi tidak tepat sasaran. Argumen ini, sebenarnya—mohon maaf—ibarat ‘Joko Sembung makan tomat, tidak nyambung bodo amat!,” paparnya.
Baca Juga: Ribuan Pemuda Batak Bersatu Demo di Kejagung, Tuntut Hukum Mati Ferdy Sambo Tahan Putri Candrawathi
Dia menuturkan, subsidi BBM tidak sekadar dilihat dari nilai transaksi jual beli di SPBU, tapi pengaruhnya ke perekonomian yang melindungi masyarakat miskin.