HARIANTERBIT.com - Berbagai kalangan terus menola program konversi LPG 3 kg ke kompor listrik. Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian mengatakan, program konversi LPG 3 kg ke kompor listrik terkesan terburu-buru dan bisa mengorbankan masyarakat kecil.
Alasannya, kata Ramson, masyarakat miskin adalah pengguna daya listrik 450 Volt Amphere (VA). Adapun dengan daya 450 VA masyarakat tersebut tidak bisa menggunakan kompor listrik. Jika daya dari pemilik daya 450 VA beralih 900 VA, maka akan mengalami kenaikan biaya bulanan apabila menggunakan kompor listrik.
"Atas itu, makanya kita menolak. Ini penolakan alhamdulillah Presiden setuju," terang Ramson kepada CNBC Indonesia dalam Energyb Corner, Senin (26/9/2022).
Nasib Penyalur
Sementara itu Direktur Pusat Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria mengatakan, kompor induksi membutuh daya (power) yang sangat besar, minimal 2000 watt untuk satu unit kompor induksi.
Baca Juga: Ribuan Pemuda Batak Bersatu Demo di Kejagung, Tuntut Hukum Mati Ferdy Sambo Tahan Putri Candrawathi
Menurut Koordinator Asosiai Pengamat Energi Indonesia ini, jika masyarakat miskin diberi gratis kompor induksi dan dalam rumah mereka diberi MCB listrik khusus dengan daya 2000 watt dengan TDL subsidi, apakah ini tidak bertentangan dengan pertimbangan dasar bahwa yang berhak terhadap tarif subsidi adalah pelanggan dengan daya 450va-900va saja.
“Apakah Rumah yang memiliki 2 MCB bisa digolongkan orang miskin? Apakah tarif subsidi akan selamanya berlaku pada rumah yang dipasangi MCB tambahan dengan daya 2000 watt walau PLN Tetap terbebani dengan persoalan Take Or Pay?” ujarnya.
Sofyano mengemukakan, program kompor listrik jika berjalan secara masif dan dalam skala besar, mau tidak mau akan berdampak pula terhadap nasib para penyalur elpiji 3 kg yaitu ratusan pengusaha SPBE, Re Tester, belasan ribu Agen lpg 3 kg, puluhan ribu pangkalan lpg 3 kg yang tersebar diseluruh Indonesia.
Baca Juga: Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah Apresiasi Polri Gerebek 19 Kasus Judi
Artikel Terkait
Program Kompor Listrik PLN Dinilai Berbelit - belit
Ramai-ramai Tolak Kompor Gas Dikonversi ke Kompor Induksi, Emak-emak: Ribet dan Tagihan Listrik Membengkak
Pemerintah Belum Memutuskan Terkait Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik