HARIANTERBIT.com - Klaim Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal informasi Pemilu 2024 yang diatur disebut sebagai pengingat kepada Presiden Joko Widodo.
Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Irwan Fecho mengatakan melalui pernyataan tersebut SBY ingin mengingatkan kepada penguasa agar demokrasi berjalan dengan baik.
"Pak SBY ini negarawan. Beliau ingin ingatkan kita semua sebelum masuk dalam tahun depan politik ini agar, sudah, yang punya kekuasaan yang mampu mengkondisikan itu ya udah biarkanlah demokrasi tumbuh baik," katanya dalam diskusi politik bertajuk "Musra Lagi, Jokowi Mau Apa", di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu, 25 September 2022.
Irwan menegaskan penguasa dalam hal ini yaitu Jokowi. Dia berharap agar Jokowi merespon pernyataan SBY dengan memastikan demokrasi berjalan dengan baik.
Dia menyebut pernyataan Presiden ke-6 RI itu dianggap sesuai dengan indeks demokrasi saat ini yang berada di angka 30 persen menurut hasil survei.
"Yang paling berkuasa di republik ini siapa? Ya Pak Jokowi. Pak jokowi sebagai pemimpin kekuasaan ini bisa merespon dengan melibatkan kekuasan untuk memastikan demokrasi yang baik," tandasnya.
Sebelumnya dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kami 15 September 2022, di hadapan kadernya SBY mengaku mendapatkan informasi terdapat pihak yang mengatur adar hanya ada dua pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024.
Tidak hanya itu SBY juga menyebut ada upaya yang menjegal partainya agar tidak bisa mencalonkan sendiri capres dan cawapresnya.