IPW Ungkap Peran Robert Priantono Bonosusatya Soal Private Jet, Kapolri Jangan Tutup Mata?

- Rabu, 21 September 2022 | 07:28 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Pikiranrakyat)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Pikiranrakyat)

HARIANTERBIT.com - Indonesia Police Watch (IPW) membeberkan bahwa Robert Priantono Bonosusatya alias RBT sebagai bos judi online yang markasnya dekat dengan Mabes Polri di Jakarta Selatan.

Dalam keterangan tertulis IPW kepada wartawan menyebutkan, Robert pernah menjadi penjamin kredit Rp57 miliar untuk anak Kepala BIN Budi Gunawan.

Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat yang masih terus diusut Polri, dimana menurut catatan IPW, Robert merupakan penyedia Private Jet T7-JAB yang digunakan Brigjen Pol Hendra Kurniawan dan jumlah personel Polri untuk menemui keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di Jambi pada 11 Juli 2022.

Baca Juga: Robert Priantono Bonosusatya, Jet Pribadi dan Markas Judi Online 200 Meter dari Mabes Polri, Simak Faktanya

"Mantan Karo Paminal Divpropam Polri itu (Brigjen Pol Hendra Kurniawan) bersama-sama Kombes Pol Agus Nurpatria, Kombes Pol Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika menggunakan jet pribadi yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak sebagai milik seorang mafia berinisial RBT," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangan tertulis yang beredar di grup WhatsApp Jurnalis, Selasa (20/9/2022).

Selain itu, berbagai situs judi online yang belum diblokir Kominfo lanjut IPW juga menyebutkan bahwa Robert Priantono Bonosusatya aslinya adalah bos judi online Indonesia yang markasnya tidak jauh dari Mabes Polri,

"Nama RBT alias Bong alias Robert Priantono Bonosusatya, dalam catatan IPW adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," ungkap Sugeng.

Baca Juga: Blunder AHY Tak Pakai Data Kala Sindir Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi

Seperti diketahui pada tahun 2015 nama Robert pernah menjadi sorotan media usai Surat Kabareskrim Polri bernomor B/1538/VI/2010/BAREKSRIM tanggal 18 Juni 2010 beredarnya PPATK di DPR.

Surat tersebut beredar ketika Budi Gunawan yang saat itu menjadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun juga calon Kapolri menjelaskan sumber-sumber kekayaannya di hadapan Komisi III DPR .

Surat yang ditandatangani oleh Komjen Pol Ito Sumardi itu berisi kronologi kucuran dana kredit sebesar 5,9 juta dolar AS atau setara Rp57 miliar (kurs tahun 2005) dari perusahaan bernama Pacific Blue International Limited yang berbasis di Selandia baru kepada Muhammad Herviano Widyatma, Putra Komjen Pol Budi Gunawan.

Baca Juga: Perampasan Aset Tindak Pidana Korupsi Dibongkar Dalam Diskusi Parlemen

Kredit itu diberikan pada 2005 ketika Herviano masih berusia 19 tahun, dan sesuai hasil penyelidikan Bareskrim Polri ketika itu kesepakatan pemberian kredit dari Pacific Blue International Limited kepada Herviano terjadi pada 6 Juli 2005. Surat jaminan dari Robert juga diserahkan pada 6 Juli 2005.

Editor: Anugrah Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X