HARIANTERBIT.com - Instruksi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman kepada jajarannya untuk bersuara dalam menanggapi pernyataan Effendi Simbolon soal TNI gerombolan dianggap hal wajar.
Instruksi Jenderal Dudung tersebut juga dianggap sebagai sikap ketegasan dia dalam menjaga harkat dan martabat TNI. Hal itu juga dianggap upaya Jenderal Dudung dalam mendidik prajurit selalu siaga ketika TNI diserang pelecehan dan provokasi.
“Rakyat dan negara ini butuh TNI yang kuat,” ujar Bendahara Umum PP GP Ansor, Addin Jauharudin saat dihubungi, Kamis, 15 September 2022.
Baca Juga: Survei PSI : Peluang Airlangga-Andika Menang di Pilpres 2024
Menurut Addin, pernyataan Effendi Simbolon dalam rapat terbuka Komisi I DPR harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Sebab, rakyat tengah membutuhkan TNI yang kuat dan solid dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara ini.
“Supaya dalam bernegara ini, kita semua harus menjadi lebih arif. Effendi Simbolon mengeluarkan ucapan dalam rapat resmi DPR, tentu bahasa yang di ucapkan memang terlalu kasar sebagai sebuah kritik institusi. Tetapi respon balik berlebihan dari beberapa prajurit TNI diluar mekanisme forum resmi juga kurang tepat,” katanya.
Saat ini, Addin menyampaikan bahwa rakyat membutuhkan keledanan. Selain itu, Addin juga menilai
permintaan maaf politisi PDI-Perjuangan itu sudah tepat agar masalah antara dia, KSAD dan prajurit TNI cepat selesai.
“Dan kedepan perlu menjaga etika berkomuniaksi dalam rapat-rapat. Karena di tonton jutaan rakyat. Rakyat butuh keteladanan semua pihak,” katanya.
Artikel Terkait
Dapat Tanda Kehormatan dari Filipina, Pimpinan PPP Apresiasi Konsep Diplomasi Pertahanan Jenderal Dudung
DPR Puji Ketegasan Jenderal Dudung Usut Kasus Pembunuhan di Mimika
Partai Umat Apresiasi Jenderal Dudung yang Berikan 10 Hidran Manunggal untuk Masyarakat NTT
PDIP Harap Komando KSAD Dudung Bisa Redam Amarah Prajurit TNI