HARIANTERBIT.com — Hasil survei Lembaga Survei KedaiKOPI menunjukkan bahwa masyarakat rural dan kalangan generasi Z lebih banyak yang setuju pemimpin perempuan.
Selain itu kepemimpinan perempuan juga lebih disetujui oleh kalangan perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
Hal ini diungkapkan oleh peneliti senior Lembaga Survei KedaiKOPI, Ashma Nur Afifah pada diskusi publik dengan tajuk “Siapa Ingin Presiden Perempuan?” di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru baru ini.
Baca Juga: Menko Airlangga Bertemu Mendag India, Perkuat Kerja Sama dan Doronf Partisipasi di IPEF
Berdasarkan survei yang dilakukan pada 3-18 Agustus terungkap bahwa masyarakat di pedesaan cenderung lebih terbuka dan menerima sosok perempuan sebagai calon presiden pada masa mendatang.
Survei KedaiKOPI dilakukan di 34 provinsi dengan cara tatap muka. Survei itu juga melibatkan 1.197 responden dengan margin eror 2.89 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95.0 persen. Dengan kategori usia tertinggi pada Generasi Y yakni usia 25 sampai 40 tahun, yaitu sekitar 34,8 persen.
Ashma menjelaskan pandangan masyarakat desa lebih terbuka dengan Presiden perempuan (57,6%) dibandingkan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan (53,6%).
Baca Juga: Anies Pastikan Tarif Angkutan Umum Tidak Naik dan Siapkan Bansos Dampak Kenaikan BBM
Selain itu, lebih banyak juga masyarakat desa yang merasa senang jika Puan-Maharani">Puan Maharani maju menjadi Presiden (19,1%) dibandingkan masyarakat perkotaan (9,2%).
"Kita lihat masyarakat urban lebih banyak tahu Puan-Maharani">Puan Maharani. Wajar saja karena ekspose media. Tapi kalau ditanya lebih banyak yang disukai, bu Puan lebih banyak disukai di daerah rural (pedesaan)," ungkap Ashma seraya menambahkan, “Puan elektabilitasnya sudah meningkat cukup pesat dan berada di urutan tertinggi keempat”.
Ashma menilai, peningkatan elektabilitas ini terjadi akibat kerja keras Puan yang kerap turun ke bawah untuk safari politik ke desa-desa di berbagai daerah.
Baca Juga: Sandiaga Uno Punya Potensi dan Prestasi, Gerindra Dinilai Rugi Jika Melepasnya
Selain itu, Puan-Maharani">Puan Maharani juga dianggap sebagai perwakilan dari kelompok perempuan yang juga merindukan sosok perempuan untuk menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.
Analis komunikasi politik, Hendri Satrio mengajak Indonesia untuk dapat belajar dari PDI Perjuangan terkait pemimpin perempuan.
Artikel Terkait
Puan Singgung Indonesia Segera Miliki Payung Hukum Perlindungan Data Pribadi di Forum Ketua Parlemen Perempuan
Bjorka Mengganas, Sekarang Bongkar Data Puan Maharani hingga Erick Thohir
Puan Maharani Dorong Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Uzbekistan
Rayakan Ultah di Gedung Rakyat Saat Demo BBM, Aktivis 98 Minta MKD Tegur dan Beri Sanksi Puan Maharani