Tak Terima Panglima dan KSAD Diadu Domba, Ketua Rekat Eka Gumilar Tuntut Effendi Simbolon Minta Maaf 

- Minggu, 11 September 2022 | 16:56 WIB
Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar. Eka Gumilar/Twitter
Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar. Eka Gumilar/Twitter

HARIANTERBIT.com - Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar mengaku tidak terima Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon mempermalukan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Eka menduga, hal yang disampaikan Effendi Simbolon dalam raat Komisi I DPR tersebut merupakan upaya adu domba dan meruntuhkan harkat dan martabat TNI.

“Saya mewakili TNI AD dan seluruh Rakyat Indonesia menuntut agar saudara Effendi Simbolon segera meminta maaf kepada rakyat Indonesia dan khususnya kepada TNI,” ujar Eka kepada wartawan, Minggu, 11 September 2022.

Menurut Eka, wajar saja jika narasi soal isu disharmoni hubungan antara Jenderal Andika dan Jenderal Dudung, yang disampaikan Effendi Simbolon memancing reaksi dari banyak kalangan.

Baca Juga: Bertemu Menteri Jepang, Menko Airlangga Tagih Janji Jepang Hapus Bea Masuk Tuna Asal Indonesia

“Reaksi keras mulai bermunculan dari para tokoh dan rakyat karena sikap songong dan arogannya seorang Effendi Simbolon yang membantai wibawa Panglima dan KSAD dalam rapat komisi I DPR. Kita tahu bahwa TNI adalah anak kandung rakyat, TNI adalah kebanggaan rakyat dan TNI adalah milik rakyat. TNI bukan gerombolan tapi milik rakyat, menghina TNI berarti menghina rakyat, ormas Islam siap bergerak jika Effendi Simbolon tidak segera minta maaf kepada TNI,” ucap Eka.

Eka menyangkan pernyataan Effendi Simbolon, yang juga politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini. Menurutnya, Effendi Simbolon terkesan mencari sensasi dan oportunis karena dia memanfaatkan situasi untuk menunjukkan seolah dia sosok yang paling hebat dengan mengorbankan wibawa Panglima dan KSAD.

Eka menduga ada beberapa hal yang menyebabkan Effendi Simbolon menyampaikan narasi isu disharmoni hubungan Panglima dan KSAD.

Baca Juga: Mardiono: PPP Tegaskan Konsolidasi KIB Jalan Terus

Pertama, mungkin saja kejiwaan Effendi Simbolon sedang tidak stabil atau terganggu. Atau bisa saja dia prostasi karena tidak terpilih menjadi menteri pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Jika itu terjadi, maka Effendi Simbolon disarankan segera memeriksa kejiwaannya.

Kedua, apakah Effendi Simbolon memang memiliki niat busuk menjatuhkan citra TNI. Jika itu yang terjadi maka hal tersebut harus diwaspadai, karena yang merusak TNI pasti penghianat atau PKI.

Ketiga, apakah Effendi Simbolon memang spontan menyampaikan narasi disharmoni hubungan Panglima dan KSAD dan tidak menyadari dampaknya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Punya Potensi dan Prestasi, Gerindra Dinilai Rugi Jika Melepasnya

“Kita berhara agar Effendi Simbolon menghadirkan narasi rasa aman, nyaman dan tenteram. Marilah kita bernarasi yang menyejukkan dan merakarkan,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto, meminta politisi tidak memperkeruh suasana keamanan nasional. Jangan sampai ada narasi dan opini yang membuat situasi nasional gaduh.

Halaman:

Editor: Anugrah Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sandiaga Uno Yakin Lulus Ospek PPP: Insyaa Allah

Sabtu, 10 Juni 2023 | 09:24 WIB
X