HARIANTERBIT.com - Ketua Cendekia Muda Nusantara, Adi Baiquni menilai, peryataan Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon terkait isu ketidakharmonisan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, membuat rakyat Indonesia tersinggung.
“Pernyataan pak Effendi Simbolon dan lainnya itu justru menyinggung perasaan rakyat Indonesia dan tentara,” ujar Adi saat dihubungi wartawan, Jumat, 9 September 2022.
Menurut Adi, hal yang sampaikan Effendi Simblon tersebut terkesan provokasi, tidak produktif dan tidak edukatif. Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan tersebut, menurut Adi, seharusnya lebih fokus berbicara soal kebijakan, bukan mengumbar isu pribadi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenerannya.
“Komentar Effendi Simbolon dan yang lain itu juga sangat tendensius, tidak boleh ikut campur terlalu jauh. Biacaralah soal kebijakan. Kalau menyorot yang spesifik, urusan personal yang di dalam, tidak penting diungkapkan ke publik. Itu tidak positif, tidak produktif, dan tidak edukatif,” katanya.
Adi kemudian meminta Effendi Simbolon dan pihak-pihak lain setop memprovokasi dan mendiskreditkan TNI. Masih banyak kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan negara yang perlu disorot.
“DPR jangan menyampaikan hal-hal yang tdk edukatif dan produktif karena ada banyak hal terkait kebijakan yang jauh lebih besar dikomentari,” pinta Adi.
Baca Juga: Sandiaga Uno Disebut Jadi Salah Satu Kandidat Capres PPP
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) ini juga menegaskan bahwa jika terjadi perbedaan pendapat antara Panglima dan KSAD hal itu merupakan yang wajar di alam demokrasi. Adi mencontohkan perbedaan pendapat di partai politik.
Artikel Terkait
Perseteruan Menuju 2024 dan Tampuk Panglima TNI?
Bantah Effendi Simbolon, Anggota Komisi 1 Dave Laksono Sebut Panglima TNI-KSAD Solid dan Kompak
Presidum PA 212 Sebut Effendi Simbolon Cari Sensasi Umbar Ketidakharmonisan Panglima TNI dan KSAD
Disharmonis Kasad dan Panglima TNI Tidak Perlu Terjadi