HARIANTERBIT.com - Survei nasional yang dilakukan lembaga konsultan strategis Poligov pada periode 3-11 Juli 2022 menunjukkan posisi Partai Demokrat yang berada di luar pemerintahan, membuat Demokrat terus mendapat simpati publik.
Dukungan terutama dari Sumatera, dan Jawa, anak-anak muda, dan kelompok pemilih Muslim serta Kristen-Katolik.
Ini terbukti dalam perolehan elektabilitas Partai Demokrat yang masuk tiga besar partai dengan elektabilitas tertinggi. Posisi tiga besar ini konsisten dengan hasil survei beberapa lembaga lainnya pada kurun waktu Juni dan Juli 2022, termasuk Litbang Kompas.
Baca Juga: Gerah Lihat Hoaks Makin Merajalela, Purnawirawan TNI Minta Ketua DPR bergerak Lawan Buzzer Hoaks
Survei Poligov atas 1.200 responden berusia di atas 17 tahun di 34 provinsi dengan margin of error +/- 3% ini menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat mencapai 14,7 persen, berbeda sedikit (dalam margin of error) dengan elektabilitas Partai Gerindra 17,58 persen. PDIP berada di posisi puncak, tapi dengan elektabilitas 18,50 persen, berbeda tipis dengan Gerindra.
Pada pemetaan elektabilitas berdasarkan kelompok agama, elektabilitas Demokrat pada kalangan pemilih Muslim mencapai 13,9 persen, mengalahkan partai-partai yang berbasis agama seperti PKS (7,2 persen), PKB (5,9 persen) dan PAN (1,3 persen).
Elektabilitas Demokrat di kalangan pemilih Muslim ini juga mengalahkan partai-partai nasionalis seperti PDIP (13,7 persen) dan Golkar (7,9 persen).
Dalam pemetaan per wilayah, di pulau Jawa, elektabilitas Partai Demokrat mencapai 9,4 persen, hanya berselisih sedikit dengan Gerindra (10 persen) dan PDIP (12,8 persen).
Di Sumatera, Partai Demokrat terlihat mengalahkan PDIP dan hanya terpaut sedikit dengan Gerindra. Besarnya populasi calon pemilih di kedua pulau ini membuat keunggulan di Jawa dan Sumatera menjadi penting dalam perhitungan suara nasional.
Berdasarkan kelompok usia, elektabilitas Partai Demokrat paling kuat terlihat pada kelompok pemilih pemula dan pemilih muda (18-24 tahun). Demokrat memperoleh elektabilitas 8,2 persen, selisih tipis (dalam margin of error) dengan Gerindra (8,7 persen) dan PDIP (8,8 persen). Pada kelompok usia dewasa muda dan dewasa (25-41 tahun), perolehan elektabilitas Demokrat juga tidak jauh berbeda dengan Gerindra dan Demokrat.
Baca Juga: Komnas Perempuan Sebut Ada Indikasi Kekerasan Seksual yang Dialami Istri Irjen Ferdy Sambo
Disinyalir menguatnya elektabilitas Demokrat ini terkait dengan ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintahan yang mencapai 36 persen.
Alasan utama ketidakpuasan ini adalah harga bahan pokok yang semakin mahal, naiknya harga BBM, kurangnya keberpihakan pemerintah pada rakyat, dan meningkatnya pengangguran.
Artikel Terkait
Wasekjen Partai Demokrat: Jalan Hidup AHY Akan Berubah Tidak Seperti Sekarang Jika Dia Memilih Profesi Ini
Jaringan Nusantara: Pakde Karwo, Ada Apa Denganmu dengan Partai Demokrat?
Partai Demokrat Soal Capres 2024, Tunggu Tiket Pilpres dan Momentum
Partai Demokrat Dukung Usulan Kapolri soal Kebijakan Sepekan WFH Usai Cuti Bersama Lebaran