Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap Indonesia dapat melakukan langkah dan sikap yang tepat dalam ikut serta mengatasi konflik Rusia-Ukraina menuju perdamaian.
Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan menilai krisis Rusia-Ukraina berdampak pada banyak sektor, seperti ekonomi terkait sumber daya alam dan ketersediaan komoditas.
Menurut Farhan, sanksi terhadap Rusia dari sejumlah negara dunia akan mempengaruhi keseimbangan ketersediaan komoditas di dunia. Sanksi tersebut, jelas Farhan, justru mendorong Rusia untuk menguasai Ukraina.
Farhan berpendapat, demi menciptakan perdamaian dunia, Indonesia harus condong terhadap salah satu pihak dalam konflik tersebut.
Di sisi lain, tambahnya, upaya perdamaian dalam krisis Rusia-Ukraina bisa dicapai bila Ukraina menyerah dan memberikan kemerdekaan kepada sejumlah negara bagiannya.
Bila Indonesia tetap bersikap non blok, ujar Farhan, krisis Rusia-Ukraina akan terus dalam status quo.
Baca Juga: MPR Minta Aparat Hukum Bertindak, Investasi Telkomsel di GOTO Merugikan Negara: Itu Uang Rakyat!
Pengamat Militer dan Pertahanan Keamanan, Connie Rahakundini Bakrie berpendapat 91 hari krisis Rusia-Ukraina saat ini sudah menjadi multilateral war terhadap Rusia di tanah Ukraina.
Krisis Rusia-Ukraina, jelas Connie, adalah perang yang berbeda dari perang pada umumnya.
Artikel Terkait
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat: Tingkatkan Kompetensi Peserta Didik Lewat Perbaikan Sistem Pendidikan
Lestari Moerdijat: Cuti Bersama Lebaran 2022 Peluang Membangkitkan Ekonomi Daerah
Lestari Moerdijat: Perkuat Ketahanan Pangan Nasional untuk Mengantisipasi Dampak Krisis Global
Lestari Moerdijat: Perbaiki Pembinaan di Bidang Olahraga agar Mampu Tingkatkan Prestasi