HARIANTERBIT.com - Pemerintah melonggarkan aturan pemakaian masker di area terbuka. Meski pandemi Covid-19 terkendali namun angka dugaan kasus hepatitis akut misterius terus meningkat.
Selain melalui saluran pencernaan, hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya ini diperkirakan menyebar juga melalui saluran pernafasan. Sehingga salah satu pencegahannya adalah dengan penggunaan masker.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr. Mohammad Syahril mengatakan meski ada pelonggaran itu masyarakat diharapkan tetap memiliki kesadaran diri. Kewaspadaan harus tetap dilakukan oleh masyarakat.
Baca Juga: Survei SMRC Ungkap Kepuasan Warga pada Kinerja Jokowi Capai 76,7 Persen
"Walaupun kemarin sudah diumumkan oleh Presiden dengan pelonggaran itu, maka tetap akan ada kewajiban-kewajiban yang harus kita pahami dan harus kita waspadai. Apalagi dengan adanya hepatitis ini yang semuanya masih belum diketahui penyebabnya," katanya saat konferensi pers dikutip dari kanal Kementerian Kesehatan RI di YouTube, Rabu (18/5/2022).
Dr. Syahril meyakini penerapan protokol kesehatan saat masa pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin sadar akan kesehatan.
"Walaupun kemarin sudah diumumkan oleh Presiden dengan pelonggaran itu, maka tetap akan ada kewajiban-kewajiban yang harus kita pahami dan harus kita waspadai. Apalagi dengan adanya hepatitis ini yang semuanya masih belum diketahui penyebabnya," katanya saat konferensi pers dikutip dari kanal Kementerian Kesehatan RI di YouTube, Rabu (18/5/2022).
Dr. Syahril meyakini penerapan protokol kesehatan saat masa pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin sadar akan kesehatan.
Kesadaran yang dimaksud adalah penggunaan masker dalam beraktivitas mampu menjaga dari penyebaran berbagai penyakit, khususnya yang menyebar melalui udara.
Sehingga meski ada kebijakan pelonggaran, masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan yang sudah ada.
Baca Juga: Sepakat Evaluasi Cabor, Marciano Norman Sebut Tak Perlu Cari Kambing Hitam
"Maka pelonggaran itu harus tetap diikuti dengan kewajiban-kewajiban. Contoh kalau di luar pun kalau ada kerumunan atau di tempat-tempat banyak orang maka kita tetap harus pakai masker. Di transportasi umum kemudian di fasilitas umum sehingga dengan pelonggaran ini berarti bukan berarti kita membiarkan kemungkinan tertularnya penyakit penyakit lain," terang dr Syahril.
Diketahui kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia tercatat ada 14 kasus sampai 17 Mei 2022. 14 Kasus tersebut terdiri dari anak-anak usia 0 sampai 16 tahun. ***
"Maka pelonggaran itu harus tetap diikuti dengan kewajiban-kewajiban. Contoh kalau di luar pun kalau ada kerumunan atau di tempat-tempat banyak orang maka kita tetap harus pakai masker. Di transportasi umum kemudian di fasilitas umum sehingga dengan pelonggaran ini berarti bukan berarti kita membiarkan kemungkinan tertularnya penyakit penyakit lain," terang dr Syahril.
Diketahui kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia tercatat ada 14 kasus sampai 17 Mei 2022. 14 Kasus tersebut terdiri dari anak-anak usia 0 sampai 16 tahun. ***
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Bolehkan Masyarakat Lepas Masker
Epidemiolog Nilai Terlalu Dini Kebijakan Pelonggaran Penggunaan Masker di Ruang Terbuka
Landasan Ilmiah Keputusan Lepas Masker
Soal Keputusan Boleh Lepas Masker, Satgas Covid-19: Pandemi Belum Usai
Jamaah Sehat Diizinkan Shalat Tanpa Gunakan Masker
MUI Izinkan Shalat Berjamaah Tanpa Gunakan Masker
Tak Pakai Masker di Ruang Terbuka Dinilai Terlalu Dini
Masyarakat Boleh Lepas Masker di Tempat Terbuka, Kecuali 4 Kelompok Ini