Jakarta, HanTer - Pengamat politik Jerry Massie mengatakan, menteri - menteri Jokowi bukan hanya badut politik tapi pemain sirkus politik. Karena banyak menteri Jokowi yang tak bekualitas hanya lip service dan pintar berkelit serta omong doang (omdo).
"Yang saya bingung kerjaannya tak becus tapi hanya bicara atau no action talk only (Nato) atau talk more do less," ujar Jerry Massie kepada Harian Terbit, Minggu (17/4/2022).
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini memaparkan, menteri- menteri Jokowi kerap mengambil peran presiden, selain itu juga bekerja di luar tupoksi serta membuat gaduh. Dari presiden pertama RI yakni Ir Soekarmo sampai Jokowi maka kabinet saat ini yang paling terburuk dalam sejarah. Karena baru ada menteri seperti Luhut yang menjabat 14 jabatan.
Baca Juga: LaNyalla-Rizal Ramli Bahas Ambang Kepresidenan 20 Persen dan Politik Dagang Sapi
"Padahal Jokowi berulang kali melarang menterinya para menteri punya posisi ganda dan rangkap jabatan atau double job," tandasnya.
Jerry membeberkan analisa kenapa para menteri Jokowi bisa menjadi badut politik. Pertama, karena selain senang bersandiwara, para menteri Jokowi adalah kelompok yang suka memainkan akrobat politik. Kedua, para menteri Jokowi jadi badut politik karena konsep dan pikirannya tak sejalan dengan Jokowi.
"Padahal tanpa disadari, publik sedang tertawa melihat atraksi mereka," tegasnya.
Misalnya, sambung Jerry, Manteri Bahlil menyebut para pengusaha menyatakan penundaan pemilu. Tapi ternyata dibantah organisasi pengusaha APINDO yang tak pernah meminta penundaan pemilu. Luhut juga menyebut soal big data 110 juta orang tapi belakangan dibantahnya bahwa dia tidak menyebut penundaan pemilu dan Jokowi 3 periode.
Baca Juga: Rombongan Grup Musik Debu Kecelakaan, 2 Orang Meninggal
"Luhut memaikan peran politik cuci tangan. Ini bisa diartikan bagian badut politik," paparnya.