Jakarta, HanTer - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendorong Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mebdikbudristek) Nadiem Makarim agar memberikan kemerdekaan kepada pemangku kepentingan pendidikan untuk menjalankan kurikulum.
Sebab, menurutnya, kondisi pandemi saat ini membuat kondisi pendidikan tanah air menjadi tidak menentu, kadang dilaksanakan secara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Pembelajaran di Ruangan (PDR), atau secara kombinasi (hybrid).
“Mendikbud sampaikan, ya paling tidak hybrid. Jadi campur-campur. Karena pandemi sudah jalan begini. Ada beberapa opsi yang masih berbeda, ada Kurikulum 13 maka tetap, kemudian ada kurikulum darurat karena itu sifatnya penyederhanaan ya dari Kurikulum 13 untuk hadapi pandemi, Kurikulum Prototipe, dan sekarang Kurikulum Merdeka,” ujar Fikri pasca menghadiri Workshop Sosialisasi Kurikulum di Kota Tegal, Jawa Tengah dalam keterangan tertulis, Minggu (6/3/2022).
Baca Juga: Survei Capres Parameter: Popularitas Ganjar Permalukan Puan Maharani
Karena masih dalam fase pemulihan pembelajaran itulah maka ia berharap semua kurikulum tersebut masih bisa dilakukan dan tidak perlu ada ketentuan rigid harus dipaksakan ikuti kurikulum tertentu.
“Tapi intinya memang memberikan kemerdekaan kepada pemangku kepentingan pendidikan untuk menjalankan pendidikan ini sesuai kondisinya masing-masing karena sebelumnya sudah ada kurikulum,” ujar Anggota Fraksi PKS DPR RI ini.
Di sisi lain, Fikri menilai kebijakan tentang pendidikan harus dibekali dengan pemahaman kondisi geopolitik, sehingga nanti unsur pelaksana pendidikan pun dapat memahaminya. Seperti halnya pelaksanaan Kurikulum 13, harus dapat dipastikan pelaksanaannya memiliki standardisasi yang jelas.
Baca Juga: Siapa Tokoh yang Lebih Baik dari Kepemimpinan Jokowi? Jawabannya Prabowo
“Upaya kami di Komisi X, agar Kemendikbudristek memberikan data peta jalan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 itu,” tambahnya.
Artikel Terkait
Kontroversi Permendikbudristek PPKS, Nadiem Sebut Tidak Pernah Mendukung Seks Bebas
Menteri Nadiem Target 175 Ribu Penerima KIP Kuliah Merdeka 2022
Ini Dia Penggugat Gojek dan Nadiem Makarim
348 Sekolah Ditutup Imbas Lonjakan Kasus COVID-19, Menteri Nadiem Masih Ngotot PTM?