Harianterbit.com - Wacana penundaan pemilihan umum atau Pemilu 2024 yang mengerucut pada isu perpanjangan masa jabatan presiden dinilai tidak produktif. Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, meminta wacana tersebut dihentikan.
"Jadi teman-teman yang mewacanakan itu sudah, hentikan saja wacana itu. Sangat tidak produktif," ujarnya tentang tunda Pemilu 2024 kepada harianterbit.com, Senin (28/2/2022).
Emrus mengatakan daripada meributkan soal penundaan Pemilu 2024,elit politik diminta lebih peka terhadap persoalan yang dialami masyarakat saat ini, misal terkait kelangkaan minya goreng dan melonjaknya harga daging sapi.
Baca Juga: 5 Cara Simpel Jaga Rambut Tetap Indah
Baca Juga: Survei SMRC: Ganjar Pranowo Jadi Capres Pilihan Pemilih Kritis
"Bagaimana supaya minyak goreng tidak langka. Bisa nggak partai-partai itu memperbincangkan itu. Sehingga ada semacam masukan untuk pemerintah. Bagaimana upaya supaya harga daging tidak mahal," tandasnya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar melempar isu penundaan Pemilu 2024. Tak lama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan sepakat dengan dengan Muhaimin. Mereka kompak menjadikan pandemi Covid-19 pemulihan ekonomi negeri sebagai alasan. ***cr1
Artikel Terkait
Wacana Tunda Pemilu 2024 Bergulir karena Parpol Tak Siap Berkompetisi
Cak Imin Klaim Miliki Data Banyak Orang Setuju Penundaan Pemilu 2024
Wacana Penundaan Pemilu 2024 Terus Digoreng; Ini Komentar Pimpinan MPR
Pengamat: Tak Rasional Pemilu 2024 Ditunda karena Pandemi Covid-19
Pragmatis dan Tak Urgen, Pengamat Ini Tantang Debat Politisi Pro Tunda Pemilu 2024