Jakarta, HanTer - Wacana politikus PDIP Effendi Simbolon mengusulkan pasangan Puan Maharani dan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 terus menggelinding. Untuk itu, duet Puan-Anies harus dipersiapkan dalam dua tahun ini.
"Kalau mau dalam dua tahun ini dipersiapkan Puan Anies itu lebih punya perhatian dari publik. Biar saja publik setahun ini menilai sendiri dulu," kata Effendi saat dihubungi, Selasa (1/6).
Politikus kawakan PDIP punya alasan mengusulkan duet Anies dan Puan. Menurutnya, Anies memiliki kantong suara dari kaum religius. Sementara Puan dari golongan nasionalis. Sehingga, duet Puan-Anies bisa mendapat suara maksimal.
"Ya harus campuran yang dari nasionalis dan komunitas yang religilah ya, kalau nasionalis dan nasionalis maksimum berapa persen sih," ucapnya.
"Dua nasionalis dan religius dan kaum muda milenial, orang PDIP bisa nyalonin (Capres) sendiri kok," sambung anggota Komisi I DPR ini.
Effendi menilai, Anies merupakan tokoh yang memiliki suara mayoritas muslim. "Tokoh muslim saya kira cuma Anies. Saya kira tidak ada lagi," ucapnya.
Dalam pandangan politiknya, pasangan Puan-Anies lebih berbobot ketimbang Puan dipasangkan dengan Prabowo. Alasannya, prestasi Prabowo juga tak terlalu unggul.
"Ya sudah cukuplah Prabowo umurnya juga sudah 70 berapa kalau tahun 2024, kan juga prestasinya biasa biasa saja lah. Tidak ada yang excelent," ungkapnya dikutip Merdeka.com.
"Itu jauh lebih berbobot (Puan-Anies) kalau Prabowo-Puan maksimal cuma berapa persen kan bisa dihitung," ujar Effendi.
Meski demikian, lanjut Effendi, semua kembali ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mega yang memiliki wewenang menentukan Capres yang diusung PDIP. Kongres memutuskan, Megawati diberikan mandat penuh dalam penentuan calon.
Effendi meminta partai Gerindra mendukung calon dari PDIP di Pilpres 2024. "Gerindra kali ini mendukung calonnya PDIP lah jangan dibalik-balik. Gerindra ke-GR-an tuh," ujarnya.
Respons Gerindra
Sebelumnya, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi santai soal usulan Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon yang menjagokan Puan Maharani sebagai calon presiden dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden.
Dasco menilai itu merupakan pernyataan pribadi Effendi bukan sikap resmi dari PDIP.
"Seorang WN itu boleh saja menyampaikan pendapat mau memasangkan siapa dengan siapa untuk Pilpres dan itu bukan sikap pribadi partai," ujar Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Senin (31/5).