HARIANTERBIT.com - Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (PKP3JH) mengingatkan dan menghimbau jamaah calon haji untuk menyiapkan fisik, kesehatan serta mental pikiran saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
“Ibadah haji memerlukan kesiapan tidak hanya fisik, namun juga kesehatan mental pikiran. Mengingat pentingnya memori dan kejernihan pikiran bagi jamaah haji,” kata Pelaksana PKP3JH dr. Leksmana Arry Chandra dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis
Berikut langkah yang dapat diambil untuk menghindari hilang ingatan selama perjalanan haji menurut dr. Leksmana Arry Chandra seperti dilansir Antara.
Baca Juga: MK Putuskan Masa Jabatan Pimpinan KPK Jadi 5 Tahun, Begini Tanggapan Firli Bahuri
Pertama, jamaah calon haji harus mempersiapkan diri secara mental dengan bersikap khusyuk dan fokus pada praktik-praktik spiritual seperti membaca Alquran dan melakukan relaksasi sehingga dapat membantu menjaga pikiran tetap tenang.
Kedua, tetap aktif secara fisik yakni olah raga secara teratur yang dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan membantu meningkatkan daya ingat, dan ketiga, menerapkan gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan yang seimbang dan bergizi.
Ketiga, hindari makanan berlemak, makanan cepat saji, dan makanan tinggi gula. Pastikan juga untuk minum air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.
Keempat, melatih otak dengan melakukan kegiatan yang dapat merangsang pikiran seperti membaca buku, menulis dan membaca Alquran untuk meningkatkan pemahaman dan memori spiritual.
Kelima, mengelola stres dengan baik karena dapat mempengaruhi kemampuan memori dan konsentrasi.
Baca Juga: NU dan Muhammadiyah Tolak Politik Identitas di Pemilu 2024
Keenam dapat menggunakan bantuan visual selama di Tanah Suci dengan membuat catatan atau menggunakan peta, foto serta membuat jadwal perjalanan berisi informasi penting, seperti lokasi dan urutan tempat yang akan dikunjungi.
Ketujuh, melakukan tidur yang cukup setiap malam untuk memperbaiki daya ingat dan konsolidasi memori, selain itu dapat membantu pikiran dan tubuh dapat pulih sepenuhnya.
Kedelapan, dapat menggunakan aplikasi atau perangkat elektronik yang dirancang khusus untuk membantu jamaah haji mengingat informasi dan jadwal.
Dan Kesembilan, pentingnya dukungan dari teman dan keluarga terkait persiapan haji, pengalaman sebelumnya, dan harapan jamaah calon haji dapat membantu memperkuat memori dan memberikan dukungan emosional.
Artikel Terkait
Inilah Mbah Harun, Jamaah Haji Indonesia Tertua Asal Pamekasan Madura berusia 119 Tahun
Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada Penularan MERS-CoV
Cuaca Panas, Seorang Pria Diduga Meninggal karena Mandi dengan Kepala Tersiram Air Lebih Dulu
Madinah Disiram Hujan, Jamaah Haji Indonesia Tetap Berangkat Sholat ke Masjid Nabawi