Ngasik di Cut Meutia, Jadikan Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan Positif

- Jumat, 31 Maret 2023 | 22:19 WIB

HARIANTERBIT.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan agar masyarakat mampu memanfaatkan masjid sebagai pusat kebudayaan yang baik. Muhadjir menyatakan, masjid seharusnya bukan sekadar tempat untuk beribadah semata, tapi juga pusat kebudayaan yang mampu menelurkan sumber daya manusia Indonesia yang positif. 

“Harus ada pendidikan, ada aktivitas ekonomi ada aktivitas sosial (di masjid) itu harus terintegrasi dan membangun ekosistem agar semakin luas jangkauannya,” kata Muhadjir saat menjadi pembicara dalam diskusi Ngabuburit Asyik (Ngasik) di Cut Meutia bertema “Dari Masjid Membangun Indonesia” yang digelar Remaja Masjid Cut Meutia (Ricma) Jakarta, Jumat (31/3/20223). 

Muhadjir juga berpesan agar masjid tidak dimanfaatkan menjadi tempat kontestasi politik. Oleh karena itu diupayakan masjid jangan digunakan untuk politik baik mendekati pemilu atau tidak. Seperti yang diketahui dalam politik ada kontestasi dan dalam kontestasi itu ada persaingan yang ini tentu saja bisa mengurangi marwah masjid menjadi tidak kondusif dan nyaman. 

Baca Juga: Safe Deposit Rp 40 Miliar Rafael Alun Trisambodo di Bank Mandiri, Begini Kabarnya

Ia mangatakan bahwa pemerintah sendiri mendukung masjid dan tempat beribadah agama lainnya agar dijadikan tempat membangun kebudayaan yang baik. Karena diminta agar masjid bisa menjadi tempat anak-anak membangun pendidikan berbasis keagamaan. Pendidikan akhlak wajib dipelajari oleh anak-anak untuk menghadapi arus zaman yang semakin kacau.

“Dasar-dasar harus ada soal pengetahuan akhlak itu karakter personal yang harus dimiliki semua orang. Anak-anak harus dikenalkan mana akhlak terpuji dan mana akhlak tercela seperti iri, dengki, benci,” terang Muhadjir. 

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan menyebarkan informasi. Muhadjir menilai saat ini banyak informasi yang bentuknya hoaks bertebaran di media sosial dan berpotensi memecah belah. “Media sosial ini bisa menjadi berbahaya, namun juga bermanfaat tergantung bagaimana kita memakainya,” tandasnya.

Baca Juga: Soal Artis Inisial R Terkait TPPU Rafael Alun Trisambodo, Begini Penyataan Resmi KPK

Sementara itu Waketum Yayasan Cut Meutia, M Pradana Indrapura mengatakan, dari remaja masjid Cut Meutia ingin menjadi pemantik masjid - masjid lain untuk menjadi medium pembangunan karakter Bangsa. Apalagi masjid yang tersebar di Jakarta ada lebih dari 800 ribu

“Jadi kalau semua masjid misalnya di bulan Ramadhan menggelar kegiatan serupa, kita yakin SDM - SDM di masjidnya dan disekitar nya Insyaallah akan ter upgrade dengan baik,” jelasnya.

Menurunnya, nasib bangsa Indonesia bisa terpecah atau bersatu, tergantung dari masjid. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan imbauan jangan mempolitisasi masjid. Hal Itu salah satu bukti bahwa masjid mempunyai kontribusi besar atau peran besar arah bangsa Indonesia. 

Baca Juga: Tari Topeng Bareng Slankers Cirebon Digelar Srikandi Ganjar

“Makanya kita ingin sekali agar masjid kita harus kita jaga agar bangsa kita tetap bersatu. Apalagi saat ini kita menghadapi tahun politik,” paparnya.

Ketua Panitia Ramadhan Masjid Cut Meutia, Winyono Iman Santoso S.sos M.kom mengatakan, kegiatan ngabuburit ini bentuk sinergitas antara masjid dengan pemerintah. 

Ngabuburit asyik yang digelar Masjid Cut Meutia merupakan bentuk optimalisasi peran masjid untuk membangun karakter atau jatidiri bangsa.

Halaman:

Editor: Zahroni Terbit

Tags

Terkini

Dua Ribu Buruh Kepung MK dan Istana Negara

Senin, 5 Juni 2023 | 12:51 WIB
X