Cita-cita Reformasi Sebatas Mimpi, Ubedilah: Mei 2023 Jadikan Bulan Perlawanan Rakyat

- Selasa, 21 Maret 2023 | 13:48 WIB
Ubedilah Badrun (kedua dari kiri) saat berbicara dalam acara Konsolidasi Demokrasi Aktivis 98 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (20/3/2023).
Ubedilah Badrun (kedua dari kiri) saat berbicara dalam acara Konsolidasi Demokrasi Aktivis 98 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (20/3/2023).

HARIANTERBIT.com - Aktivis 98 dari Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ), Ubedilah Badrun, berpendapat, cita-cita reformasi seperti pemberantasan KKN, demokrasi, penuntasan pelanggaran HAM, penegakan supremasi hukum, dan kesejahteraan rakyat hingga kini masih sebatas mimpi.

“Datanya menunjukkan bahwa korupsi merajalela, indeks korupsi anjlok dengan skor 34, Indeks Demokrasi kita juga masih di bawah 70 atau flawd democracy atau demokrasi yang cacat,” tutur Ubedilah.

Selain itu, lanjut Ubedilah, indeks HAM Indonesia rapotnya juga masih merah, yakni di bawah 3,5. Bahkan kata Ubedilah, pertumbuhan ekonomi stagnan di sekitar 5 persen, di bawah Filipina, Vietnam, dan Malaysia.

Baca Juga: Ulama dan Pendekar Banten Dukung Rizal Ramli

“Jumlah orang miskin dan pengangguran terus bertambah. Rakyat menderita tetapi pejabat kekayaanya bertambah 70,3 persen. Para oligarki makin berkuasa bahkan ada 0,2 persen warga negara menguasai 72 persen luas tanah di Indonesia.,” kata analis sospol Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.

Dengan demikian kata Ubedilah, situasi tersebut harus diubah, baik dengan perbaikan sistem, maupun dengan cara lebih mendasar, misalnya dengan jalan revolusioner.

“Dengan jalan itu maka bulan Mei 2023 ini di usia 25 tahun reformasi ini bisa menjadi momentum perlawanan rakyat, karena rakyat sudah muak dengan korupsi yang merajalela dan muak dengan janji-janji manis politik,” tegas Ubedilah. ***

Editor: Zahroni Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X