HARIANTERBIT.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarakan peringatan dini mengenai adanya potensi pergerakan tanah di 10 titik di wilayah Ibukota.
Ke 10 titik itu yaitu di Jakarta Selatan (Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan) dan Jakarta Timur (Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo).
Menanggapi peringatan itu, Anggota DPD RI Fahira Idris meminta agar warga tidak perlu khawatir tetapi harus tetap waspada atas adanya potensi tersebut.
Baca Juga: Gempa M6,2 Megguncang Jember Jawa Timur
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta diminta segera merumuskan formulasi antisipasi potensi pergerakan tanah agar jika benar-benar terjadi dan apa langkah-langkah taktis yang bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.
“Tentunya kita berharap pergerakan tanah ini tidak terjadi. Namun, cara paling tepat menyikapi potensi ini adalah kita semua bersiap-siap dan waspada. Untuk itu penting bagi Pemprov DKI Jakarta memberikan informasi data akurat termasuk apa saja langkah-langkah antisipasi jika pergerakan tanah terjadi, agar semua pemangku kepentingan terutama camat, lurah, RT/RW dan warga bisa menyikapi hal ini dengan bijak. Kita tidak perlu panik tetapi harus tetap waspada terutama sepanjang Desember ini,” ujar Senator DKI itu di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 6 Desember 2022.
Fahira Idris mengungkapkan, informasi penting yang juga harus diketahui warga Jakarta terkait adanya potensi pergerakan tanah adalah apa saja tanda-tanda pergerakan tanah. Misalnya pergerakan tanah bisa terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi terutama pada lokasi yang berada di sekitar kali/sungai. Atau pemicu lainnya misalnya gempa bumi, erosi hingga aktivitas manusia.
Baca Juga: Ferdy Sambo Murka Setelah Bharada E Ungkap Sosok Wanita Misterius, Sampaikan Pesan Serius
Ciri-ciri pergerakan tanah yang ada disekitar masyarakat, misalnya adanya lapisan tanah/batuan yang miring ke arah luar, adanya retakan tanah yang membentuk tapal kuda, adanya rembesan air pada lereng, adanya pohon dengan batang yang terlihat melengkung dan perubahan kemiringan lahan yang sebelumnya landai menjadi curam juga penting diinformasi lebih luas kepada masyarakat. Ini penting diketahui agar masyarakat bisa segera melapor jika ditemukan tanda-tanda tersebut di sekitar atau lingkungannya masing-masing.
“Sekecil apapun potensi dan dampak pergerakan tanah ini, harus kita antisipasi semaksimal mungkin. Ini penting agar kita paham ada potensi dan risiko bencana sehingga tidak perlu panik tetapi tetap waspada. Saya mengimbau warga segera melapor jika di lingkungannya ditemui tanda-tanda pergerakan tanah. Kita semua berdoa agar Jakarta aman dari segala bencana,” pungkas Fahira Idris. ***
Artikel Terkait
200 Hunian Tetap Disiapkan bagi Warga Cianjur Terdampak Gempa
Bantuan Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur Rp10 hingga Rp50 Juta, Begini Kriterianya
Pembangunan Rumah Korban Gempa Cianjur Selesai sebelum Lebaran 2023