Merajut Istighfar

ISTIGFAR adalah solusi dari setiap permasalahan yang kita hadapi, menyampaikan permohonan ampunan yang jujur, benar-benar menyesali tidak mengulangi perbuatan dosa lagi.

Istighfar mampu membukakan gembok-gembok pengunci, mendamaikan hati, dan melenyapkan keresahan. Istighfar sebagai sarana untuk memperoleh kebaikan dan keberkahan. 

Memperbanyak istighfar bisa menjadi sebab terkabulnya doa. Istighfar bisa memberikan ketenangan hati. Istighfar satu bentuk zikir untuk mengingat Allah.

Baca Juga: Belanda dan Senegal Melaju ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022

Didalam Al Qur’an disebutkan para Nabi beristighfar dan bertaubat pada Allah. Rasulullah saja yang dijamin memperoleh surganya Allah masih beristighfar setiap waktu sampai akhir hayatnya.

Dari Abu Hurairah berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Demi Allâh aku sungguh beristighfar dan bertaubat kepada Allâh setiap harinya lebih dari tujuh puluh kali. [HR. Al-Bukhari].

Allah Azza wa Jalla telah menganugerahkan nikmat yang tidak terhitung dan terbilang, diantaranya nikmat pendengaran, penglihatan dan hati.

Baca Juga: Terobos Ruang Sidang, Wanita Fans Pepet Ferdy Sambo di Depan Putri Candrawathi

Namun banyak nikmat yang diberikan Allah itu kita tidak mensyukurinya tidak untuk mentaati perntah dan larangan-Nya melainkan untuk kemaksiatan dan tidak mengingat Allah.

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya. (QS Al-Isra’/17:36).