HARIANTERBIT.com - Perumda PAM Jaya bertekad untuk segera menyelesaikan masalah non revenue water (NRW) yang hingga saat ini masih mencapai sekitar 46 persen menjadi sekitar 30 persen di tahun 2030.
Direktur Teknik Perumda PAM Jaya, Untung Suryadi mengatakan, dalam pengajuan Penyertaan Modal Daerah (PMD) untuk tahun 2023, salah satunya akan dimaksimalkan untuk studi dan program penurunan NRW Tahap I.
"NRW ini disebabkan beberapa faktor, bisa karena sambungan ilegal, pembacaan meter yang tidak akurat, hingga terjadinya kebocoran karena usia pakai pipa," ujarnya saat diwawancarai wartawan, Jumat, 25 November 2022.
Dirinya menjelaskan, pipa yang ada saat ini dengan panjang sekitar 12.000 kilometer adalah pipa PVC yang dalam usia pakai lebih dari 20 tahun akan berkurang kualitasnya.
"Ada 70 persen yang menggunakan pipa PVC ini. Selain itu, ada juga pipa-pipa lama yang sudah mulai korosi. Sudah teridentifikasi semua. Kalau layanan area timur itu diperlukan Rp4 triliun, sementara di barat diperlukan sekitar Rp8 triliun," terangnya.
Menurutnya, alokasi pengajuan PMD untuk penurunan revenue water di tahun 2023 sebesar Rp35 miliar akan digunakan untuk menyusun studi pendahuluan untuk membuat road map penurunan NRW. Kemudian, akan dilanjutkan dengan penyusunan feasibility studies karena penurunan NRW ini juga tidak mudah dan harus terencana.
"Sederhananya, membangun pipa baru itu lebih simple dibandingkan proses perbaikan pipa yang sudah tertanam," ungkapnya.
Artikel Terkait
Hadirkan Kesetaraan Akses, Pemprov DKI Fasilitasi Kolaborasi PAM Jaya dan PT Moya Indonesia
PAM Jaya Sediakan Akses Air Bagi Warga Muara Angke Melalui Kios Air dan Pembagian Sembako
PAM Jaya Nyatakan Komitmen Rekrut Karyawan Palyja dan Aetra
DPRD DKI Alokasikan PMD PAM Jaya Sebesar Rp324,6 Miliar