Misteri Kematian Sekeluarga di Kalideres, Polisi Dalami Dugaan Korban Anut Paham Ekstrem

- Selasa, 15 November 2022 | 10:17 WIB
Jenazah satu keluarga yang ditemukan tewas di rumahnya di Kalideres, Jakarta Barat, tiba di RS Polri Kramat Jati, Jumat (11/11) dini hari.
Jenazah satu keluarga yang ditemukan tewas di rumahnya di Kalideres, Jakarta Barat, tiba di RS Polri Kramat Jati, Jumat (11/11) dini hari.

 

HARIANTERBIT.com - Polisi masih mendalami kasus kematian 4 orang 1 keluarga di Citra Garden Extension I Kalideres, Jakarta Barat. Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang guna mencari petunjuk soal penyebab kematian sekeluarga 'mengering' tersebut.

Berbagai isu pun berkembang, termasuk soal dugaan bahwa keluarga itu menganut paham tertentu seperti apokaliptik atau sekte-sekte tertentu.

Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi mengatakan semua buku yang ditemukan polisi tidak ada yang berkaitan dengan sekte tertentu.

Baca Juga: FKM dan FUM Deklarasi Dukung Anies Baswedan Capres 2024

"Buku-buku ada, tapi enggak ada sekte-sekte. Masih dipelajari, bukan sekte kok, buku biasa," kata Avrilendi, Senin (14/11).

Avrilendi mengaku ada sejumlah barang bukti yang disita dari dalam rumah. Namun, ia belum merinci apa saja yang disita oleh kepolisian.

"Ya, kita sih secara garis besar hampir sebagian besar barang-barang yang ada di kamar, di ruangan kita keluarkan semua. Kita kumpulin dan data," tuturnya dilansir CNNIndonesia.com.

Dari hasil pemeriksaan, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, dipastikan tidak ditemukan tanda kekerasan pada keempat jasad tersebut.

Polisi masih belum bisa menyimpulkan soal dugaan bahwa keluarga itu menganut paham apokaliptik. Sebab, penyelidikan masih berjalan.

Baca Juga: Siap Melawan, OMEGA X Alami Pelecehan Seksual dan Ada Buktinya!

Kematian Massal

Dugaan bahwa keempat mayat itu menganut paham tertentu ini dikemukakan oleh kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Eliasta Meliala.

Adrianus menduga bahwa keluarga itu menganut paham apokaliptik. Paham ini, kata dia, pernah menyebabkan kematian massal di Guyana, Amerika Selatan pada 1978.

"Jadi mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana. Atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua. Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut," ucap dia.

Adrianus turut menduga bahwa keempat jasad itu memilih jalan yang tergolong ekstrem untuk kemudian mengakhiri hidup mereka. "Mungkin ini konsepsi 'silih' yakni membuat diri menderita demi suatu kenikmatan di kemudian hari," kata Adrianus.

Baca Juga: Ditolak Bertemu Menkes, Poros Rawamangun: Kemenkes Tak Punya Sense of Crisis

Sebagai informasi, empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11).

Teranyar, polisi menemukan sejumlah bukti baru di lokasi, ykni bungkus bekas makanan hingga struk belanja. Dengan temuan ini, dugaan bahwa keempatnya tewas karena kelaparan masih belum diambil sebagai sebuah kesimpulan.

"Karena hasil penyelidikan sementara ini kami temukan bekas bekas bungkus makanan dari satu sisi, di rumah tidak ada persediaan makanan tapi ada bungkus makanan, ini yang sedang kami dalami betul," tutur Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Hengki Haryadi, Minggu (13/11).

 

Editor: Arbi Terbit

Tags

Terkini

Pemprov DKI Pertahankan Opini WTP dari BPK DKI

Senin, 29 Mei 2023 | 21:15 WIB
X