HARIANTERBIT.com - Tewasnya satu keluarga di komplek perumahan di Kalideres, Jakarta Barat menjadi sorotan berbagai pihak. Apalagi tragisnya berdasarkan hasil pemeriksaan tim forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, jenazah keempat korban diduga karena tidak makan atau kelaparan selama tiga minggu.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, jika benar kematian satu keluarga itu disebabkan oleh mereka yang tidak mengonsumsi makanan dalam waktu cukup lama, hal tersebut mencoreng wajah atau mempermalukan seluruh masyarakat Indonesia.
"Peristiwa ini tidak hanya mencoreng muka pemerintah yang secara konstitusional memang bertugas dan diamanatkan untuk melindungi serta menyejahterakan rakyat, tapi juga mencoreng muka kita bersama," ujar dia, belum lama ini.
Baca Juga: Mendarat di Bali, Pilot Pesawat Presiden Korsel Kibarkan Bendera Merah Putih
Peristiwa menyedihkan itu, kata Anwar, menandakan bahwa masyarakat belum memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama.
Dia meminta pihak yang berkompeten, seperti kepolisian dan dokter forensik, untuk secepatnya mengusut tuntas kasus satu keluarga terdiri atas empat orang yang ditemukan meninggal dunia di rumah kawasan Kalideres, Jakarta.
"Muhammadiyah meminta kepada pihak yang berkompeten itu agar dapat mengungkap masalah ini secepatnya dan dengan sejujur-jujurnya," kata Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas.
Dengan demikian, lanjut Anwar, seluruh pihak dapat mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut dan melakukan langkah-langkah yang tepat ke depannya agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.
Baca Juga: 5 Etika Menjenguk Orang Sakit di Rumah Sakit, Simak Baik-baik!
Sementara itu pemerhati masalah sosial masyarakat, Frans Immanuel Saragih mengatakan, peristiwa ini mengenaskan dan merupakan sebuah tanda tanya besar.
"Saya melihat disini adalah rendahnya kepedulian warga sekitar. Karena menurut penuturan sudah ada tercium bau tidak sedap beberapa bulan yang lalu," ujar pemerhati masalah sosial masyarakat, Frans Immanuel Saragih kepada Harian Terbit, Minggu (13/11/2022).
Semua Bersalah
Koordinator Masyarakat Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma mengatakan, tewasnya empat orang dalam satu keluarga diduga akibat kelaparan tidak perlu mencari kambing hitam.
Artikel Terkait
Berawal Dari Bau Busuk, Warga Temukan Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Hasil Autopsi Mayat Satu Keluarga di Kalideres: Kematian Diprediksi Sejak 3 Minggu Lalu
Mayat Satu Keluarga di Kalideres Dalam Keadaan Kering, Tak Ada Tanda-Tanda Kekerasan
Misteri Empat Mayat di Kalideres: Polisi Cari Pihak Keluarga
Polisi Masih Cari Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Misteri Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Ketua RT: Tertutup dan Kurang Sosialiasi
Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Belum Ada Kerabat Datang ke RS Polri
Dari Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Ini Hasil Pelacakan dari HP