Alasan Komnas HAM soal Lipatan Kertas saat Keterangan Pers

Saat itu Komisioner Komnas HAM, M. Choirul Anam, memperlihatkan bagan cell dump yang dilipat sebagiannya. Di media sosial hal itu dibahas dan dituding sebagai bentuk ketidaktransparan lembaga itu. 

 

Anam menyatakan bahwa proses permintaan keterangan tim siber dan ditigal forensik Polri belum selesai. Proses pemeriksaan akan dilanjutkan minggu depan. 

 

 

"Kami tekankan itu belum selesai. Masih minggu depan akan dilakukan lagi," ujarnya saat memberikan keterangan melalui video, Sabtu, 30 Juli 2022. 

 

Anam menjelaskan dari tim digital forensik didapatkan sejumlah rekaman CCTV dan jejaring komunikasi orang-orang berkaitan dengan peristiwa yang berujung dengan kematian Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. 

 

"Kemarin kami tunjukkan kepada publik ketika kami di preskon. Kami dikasih barang ini lho. Tapi memang barang tersebut tidak kita buka secara keseluruhan karena untuk kepentingan tahapan-tahapan pendalaman kami," jelasnya. 

 

 

Dia mengakui tidak membuka secara penuh bagan cell dump karena terkait privasi. Dalam cell dump tersebut terdapat nomor-nomor telepon pribadi sejumlah orang. 

 

"Yang kedua ini yang lebih penting agar karena itu jejaring itu ada nomor-nomor telepon dan sebagainya agar nomor-nomor telepon itu khususnya yang di sana terdapat nomor telepon anggota keluarga itu tidak terpublikasi," bebernya. 

 

"Saya setuju kami setuju dengan Pak Johnson Panjaitan salah satu pengacara dari keluarga, memang harus ada sistem perlindungan terhadap pihak keluarga Yosua, kami tutup itu kemarin karena salah satunya itu ada nomor-nomor itu jangan sampai ini terpublikasi," imbuh Anam. ***