Jakarta, HanTer - Kepolisian Metro Jakarta Pusat menangkap 18 orang pelaku tawuran berdarah yang membuat seorang pelajar SMK tewas di pinggir jalan Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus). Tawuran berdarah ini disebut spontanitas belaka alias tidak terencana.
Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin mengatakan, mulanya tawuran ini terjadi karena dua pelajar dari salah satu SMK di Kemayoran dan salah satu SMK di Pluit berpapasan di jalan seusai konvoi.
"Jadi kronologinya sepulang sekolah mereka berkumpul-kumpul, setelah itu dilanjutkan dengan konvoi," ujar Komarudin dalam keterangannya, Jumat (20/5/2022).
Dari konvoi ini, kebeteluan kedua pelajar itu menurut Komarudin berpapasan di Jalan Industri Kemayoran. Di situlah terjadi tawuran, sehingga menyebabkan ada korban meninggal dunia.
"Jadi yang satu konvoi yang pertama ini salah satu SMK di Kemayoran, kemudian satunya lagi salah satu SMK di Pluit," jelas dia.
Korban yang meninggal dunia ini, menurut Komarudin berasal dari SMK Kemayoran. Korban terkena sabetan senjata tajam sehingga luka di bawah ketiak, siku kiri, lengan tangan, lutut, dan juga telinga.
"18 orang kita sudah amankan, dua teridentifikasi sebagai pelaku utama. Barang bukti saat ini baru dua buah celurit dan ada beberapa barang bukti lainnya masih dalam daftar pencarian," ulas Komarudin.
Sebagaimana ketentuan Pasal 358 KUHP, pelaku tawuran itu menurut Komarudin bisa diproses semuanya. Karenanya, 18 pelajar SMK yang berhasil ditangkap ini kini tengah dalam proses pemeriksaan polisi.
"Pelaku tawuran itu perkelahian bersama-sama itu semuanya bisa diproses, ya semuanya kita proses. Saat ini memang sedang kita identifikasi dulu untuk pelaku utamanya. Masih kita kembangkan," tambah dia.
Artikel Terkait
Antisipasi Tawuran, 3 Posko Terpadu Didirikan di Petamburan
Antisipasi Tawuran saat Ramadhan, Warga Johar Baru Tingkatkan Ronda
Tawuran di Palmerah, Pemuda 20 Tahun Tewas
Satu Siswa SD Pelaku Tawuran Boleh Ikuti Ujian Semester