HARIANTERBIT.com – Baru comeback, Chaeyoung TWICE langsung menuai kritikan. Ini karena dia mengenakan pakaian panggung dengan simbol politik.
Baru-baru ini, Chaeyoung TWICE bersama grup tampil di MBC Music Core untuk mempromosikan single ‘Set Me Free’.
Perhatian tercurah pada grup ini. Namun Chaeyoung TWICE mendapat sorotan khusus dengan penampilannya yang dinilai kontroversial.
Baca Juga: Sidang Agnes Digelar Tertutup, Penuntut Tanpa Atribut Jaksa
Netizen mengungkapkan kemarahan mereka kepada penata gaya karena membiarkan Chaeyoung TWICE mengenakan croptop dengan pola yang berkaitan dengan isu politik.
Melansir dari situs kbizoom, simbol QAnon menampilkan potongan bendera Amerika berbentuk Q, dan slogan mereka adalah "Di mana kita pergi satu, kita pergi semua."
Simbol Q dan bagian akhir dari slogan tersebut terlihat pada kaos Chaeyoung TWICE.
Baca Juga: Dua Wajah Kim Sae Ron: Pemain Poker di Bar vs Pekerja Paruh Waktu Penunjang Ekonomi Keluarga
QAnon dikenal luas sebagai dukungan terhadap Donald Trump.
Teori konspirasi mereka yang paling terkenal adalah bahwa mantan presiden AS itu berselisih dengan kelompok pedagang seks anak yang bersifat setan dan kanibal di seluruh dunia.
Isu politik itu terkait dengan konspirasi ‘Pizzagate’, yang menuduh politisi Demokrat melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak di sebuah restoran pizza di Washington DC.
Restoran tersebut kemudian menjadi sasaran penembakan oleh seorang pria bersenjata yang percaya pada konspirasi tersebut.
Anggota QAnon terlibat dalam konfrontasi dengan polisi selama insiden di Capitol.
QAnon juga terlibat dalam banyak masalah serius dalam beberapa tahun terakhir, seperti tuduhan anti-semitisme, rasisme, dan prasangka anti-LGBTQ+.
Artikel Terkait
MV TWICE What Is Love Tembus 700 Juta Kali Ditonton!
Kapasitas Konser Tur Dunia TWICE Bikin Takjub! Segini Jumlahnya
TWICE Comeback dengan Ready To Be, Catat Rekor Pre Order!
Daebak! Album TWICE READY TO BE Raih Angka Penjualan Tertinggi di Minggu Pertama Pasca Rilis
Album Baru TWICE ‘Ready To Be” Kena Sorot Tajam, Begini Kritikannya