HARIANTERBIT.com – Menyambut Tahun Baru Imlek, kemeriahan sudah tampak. Mulai dari hiasan dan dekorasi disejumlah area publik.
Di sejumlah Klenteng di Jakarta misalnya, sudah nampak hiasan-hiasan khas Imlek dengan nuansa berwarna merah.
Dalam menyambut Hari Raya Imlek, umat Konghucu penting dalam melakukan adat istiadat yang telah lahir secara turun temurun dari leluhur mereka.
Baca Juga: Komentator Senggol Fans Badminton INA, Netizen Kecewa
Bahkan terdapat beberapa larangan yang dinilai konyol, tetapi memiliki makna baik dibaliknya.
Berikut persyaratan dan larangan dalam menyambut Hari Raya Imlek:
- Mendekorasi Rumah
Warna merah sendiri menurut umat Konghucu dapat diartikan mendatangkan keuntungan, kebahagiaan, kesenangan, dan keberhasilan. Masyarakat Tionghoa mempercayai makna dibalik warna merah pada tema tersebut untuk menyambut Hari Raya Imlek.
- Makanan Khas Imlek
Uniknya dari menyambut Hari Raya Imlek, wajib menyediakan hidangan makanan berupa 12 jenis makanan yang melambangkan Shio dalam kepercayaan Tionghoa. Dimana dari lambang masing-masing memiliki maknanya tersendiri.
Baca Juga: DPR Bersyukur Presiden Perhatikan Nasib Pekerja Rumah Tangga
Tidak ketinggalan makanan cemilan berupa kue kering dan jeruk menjadi hal yang tidak terlewatkan.
- Pantangan saat Merayakan Imlek
Terdapat pantangan yang wajib hukumnya untuk menghindari beberapa makanan yang dinilai melanggar tradisi dari leluhur. Salah satunya adalah makan bubur saat Hari Raya Imlek berlangsung.
Hal tersebut dapat memberikan arti berupa simbol kemiskinan, sedangkan dalam Hari Raya Imlek memberikan simbol berupa kemenangan, kejayaan, dan keberhasilan.
- Larangan Membalikkan Ikan saat Menyantap
Larangan berikutnya sangat unik karena saat melaksanakan Imlek, umat Konghucu dilarang memakan ikan sampai membalikan punggung ikan tersebut.