Film KKN di Desa Penari Meledak, Anak Indigo Terawang Sosok Bima dan Ayu Tertahan

HARIANTERBIT.com – Melejitnya raihan jumlah penonton film KKN di Desa Penari, menyisakan rasa penasaran bagi sebagian penonton.

Film KKN di Desa Penari diangkat dari cerita horror yang viral di Twitter pada 2019 itu. Dikisahkan, faribenam mahasiswa pada akhirnya yang bisa pulang hanya empat mahasiswa. Lantas bagaimana dengan Bima dan Ayu?

Semenjak film KKN di Desa Penari ramai diperbincangkan, kisah Frislly Herlind, seorang anak indigo, kembali ikut jadi pembicaraan. Ia menceritakan tentang pengalaman ‘perjalanan astral’nya menembus lokasi dalam cerita itu.

Baca Juga: Pemerintah kembali Perpanjang PPKM Hingga 23 Mei

Dalam kanal Frislly Herlind di YouTube  pada tayangan lawasnya di tahun 2019 itu, ia mengaku melihat sosok laki-laki yang bisa jadi merupakan sosok ‘Bima’ di cerita KKN Desa Penari.

“Anak itu potongannya agak gondrong tapi rapih, terus kulitnya sawo matang, tinggi,” papar Frislly menggambarkan sosok pria yang dilihatnya, dan dipercaya sebagai karakter Bima dalam cerita KKN di Desa Penari.

Baca Juga: Akui Kurang Literasi, Deddy Corbuzier Take Down Tayangan Kontroversial

Dilanjutkannya lagi, dari hasil ‘penglihatannya’ tentang sosok lelaki itu terkesan kurang sopan. “Si cowok yang aku liat, dia itu selalu mencari tahu. Kalau di cerita yang viral di twitter ‘kan ceritanya dia anak pesantren. Otomatis, dia tau banget agama Islam, tapi kenapa dia bisa belok, ya itu karena pilihan dia sendiri sebagai manusia," tambahnya. 

Frislly menuturkan kedua arwah mahasiswa KKN yang ‘tertinggal’ di desa itu bukan ditahan oleh Badarawuhi, mahluk gaib penguasa tempat itu. Mereka juga bukan menjadi tumbal si penguasa alam gaib. Tapi terjadi begitu saja akibat ulah mereka sendiri.

Baca Juga: TNI-Polri Bubarkan Demo Tolak DOB di Kota Jayapura

Frislly sempat bertanya pada mahluk gaib perempuan cantik di sana, “..sampai kapan mereka berada di sini? Dia bilang, saya bukan menahan. Tapi mereka sudah terlanjur tidak bisa balik ke badannya.***