HARIANTERBIT.com - Seiring dengan pertumbuhan tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia, tingkat kejadian penyakit degeneratif juga semakin meningkat, salah satunya adalah penyakit batu ginjal.
Menurut data dari Kemenkes, sebanyak 1-19% populasi di Asia, terutama Asia Barat, Asia Selatan, Asia Tenggara, Korea Selatan, dan Jepang, mengidap batu saluran kemih pada ginjal.
Angka insiden batu saluran kemih meningkat pada populasi di atas usia 30 tahun dan lebih sering ditemukan pada populasi pria daripada wanita.
Baca Juga: Selain The Glory, Ini 6 Drama Korea yang Dibintangi oleh Cha Joo Young
Di Indonesia sendiri, menurut data dari Riskesdas tahun 2018, angka kejadian gagal ginjal kronis di Indonesia mencapai 0.38% dari total penduduk Indonesia, atau sebanyak lebih dari 713 ribu orang.
Dari kasus gagal ginjal akut yang ditemukan, 11% disebabkan oleh batu ginjal dan dari kasus gagal ginjal akut tahap 5, sebanyak 3% kasus disebabkan oleh batu ginjal.
Dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (20/3/2023), Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Ginjal Hipertensi, Prof. Dr. dr. Parlindungan Siregar, SpPD, KGH menyampaikan, bahwa penyakit ginjal sebagian besar dipicu oleh gaya hidup penderitanya.
Baca Juga: Erick Thohir Instruksikan Asprov PSSI Perbaiki Pembinaan Sepakbola Usia Dini
“Gagal ginjal juga dapat disebabkan oleh komplikasi berbagai penyakit lainnya yang secara bertahap dapat menurunkan fungsi ginjal. Demikian, ada baiknya untuk rutin lakukan pemeriksaan kesehatan agar dapat terdeteksi dini dan ditangani dengan cepat,” katanya, dalam Talk Show dengan tema ‘Living Well with a Healthier Kidney’.
Talkshow tersebut digelar RS Siloam Lippo Village dalam rangka Hari Ginjal Sedunia dengan tema ‘Kidney Health for All: Preparing for the Unexpected, Supporting the Vulnerable’.
Perayaan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui serangkaian acara edukasi kesehatan kepada masyarakat awam dan juga para pasien, terutama terkait penyakit batu ginjal dan ginjal kronik yang rentan terjadi.
“Dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia, kami berharap banyak masyarakat Indonesia yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan ginjal,” ucap Deputy President Director Grup RS Siloam, Caroline Riady.
Baca Juga: Deretan Prestasi Syabda Perkasa Belawa
RS Siloam Lippo Village, sambung Caroline, juga telah mengembangkan fasilitas dan layanan untuk penderita ginjal, termasuk peningkatan kapasitas hemodialisa, penyediaan tindakan pemecahan batu saluran kemih dengan alat Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), dan menyediakan tenaga medis professional dan terlatih.
Artikel Terkait
Bareskrim Dalami Temuan Baru Kasus Gagal Ginjal Anak di Jakarta
Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Muncul, Kurniasih: Alarm Keras
Dua Kasus Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Polri Kirim Sampel ke BPOM
Dokter Diimbau Tak Resepkan Obat Praxion Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut
Kasus Ginjal Akut Muncul Lagi di DKI, Komisi E Minta Dinkes Periksa Kembali Peredaran Obat Pemicu
Polri: Masih Ada Faskes yang Tutup Mulut Terkait Kasus Gagal Ginjal
DPR: Pemerintah Abai Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak
Kecolongan Lagi di Kasus Gagal Ginjal Akut, Komisi IX Desak Pembentukan TGIPF
Bareskrim Panggil BPOM dan Labkesda soal Beda Hasil Lab Terkait Obat Sirup Gagal Ginjal
Bareskrim Sebut Kepala BPOM DKI Diperiksa soal Kasus Gagal Ginjal