HARIANTERBIT.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai media berperan dalam memberi dampak positif pariwisata di Indonesia.
“Saya ingin berterima kasih sama media. Tanpa bantuan media, pariwisata kita tidak mungkin ada di titik ini, ujar Sandiaga Uno dalam acara peresmian pengurus Jaringan Pemred Promedia (JPP) yang digelar di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, pada hari ini, Selasa 14 Februari 2023.
"Narasi positif yang dibangun pasca meredanya Covid tahun lalu, membawa kita melebihi target. Dari target 3,6 juta wisatawan mancanegara, kita berhasil membukukan 5 juta lebih wisatawan mancanegara. Terima kasih, dukungan teman-teman media,” sambung Sandiaga Uno.
Baca Juga: Ricky Rizal Divonis 13 Tahun Penjara, Lebih Tinggi dari Tuntutan Jaksa
Meski begitu Sandiaga Uno juga mengingatkan sisi negatif dari media terhadap pariwisata nasional. Dia memberi contoh, tahun lalu, pemerintah menargetkan 50 juta pergerakan wisatawan. Namun angka tersebut tidak tercapai.
"Setelah kita analisis, ternyata banyak yang membatalkan wisatanya setelah melihat berita cuaca ekstrem. Karena berita itu diberitakan seolah-olah cuaca ekstrem terjadi di seluruh Indonesia, padahal hanya di wilayah-wilayah tertentu saja, akhirnya mereka membatalkan kunjungan,” ujarnya.
Ia berharap media-media di Indonesia bisa membangun narasi yang tepat menyangkut pariwisata Indonesia
“Bangun narasi yang tepat, apalagi menyangkut pergerakan. Karena setiap pergerakan, ini hasilnya adalah geliat ekonomi,” katanya.
Baca Juga: Ramalan Tarot Mingguan 14 – 20 Februari 2023 untuk 6 Zodiak:Cancer, akan Mendapat Momen Penuh Cinta
Lebih jauh, Sandiaga Uno menjelaskan bahwa pada tahun lalu ada sekitar 1,1 juta lapangan kerja baru tercipta di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Dengan dukungan media, saya yakn 2024, target kita 4,4 juta lapangan kerja baru bisa tercipta,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers Periode 2019-2022, Agus Sudibyo mengatakan, media di Indonesia harus memiliki sense of nationality.
Alasannya, pengalaman menunjukkan banyak pengusaha hotel di Bali mengeluh sepi pengunjung. Ternyata setelah dianalisis penyebab sepinya pengunjung hotel di Bali karena pemberitaan letusan Gunung Agung.
Baca Juga: Deretan Artis Bikin Tim Esport, dari Raffi Ahmad hingga Baim Wong
“Mereka mengeluh pemberitaan media tentang Gunung Agung meletus. Jadi gunung itu meletus, tapi empat bulan kemudian sudah agak reda. Tapi tentu saja, turis-turis dari Jepang, Korea, China tidak berani ke Bali karena ketika mereka search di Google, yang keluar adalah gambar-gambar seram dari Bali ketika Gunung Agung meletus empat bulan yang lalu,” urainya.
“Jadi kita masuk ke dalam ekosistem global di mana informasi, disinformasi bisa merugikan kita. Poin saya adalah, kebebasan pers, kebebasan media hari ini tidak bisa dilepaskan dari isu nationality,” sambungnya.
Artikel Terkait
Sambangi Kawasan Likupang, Jokowi Berharap Pariwisata Kembali Normal Pasca Pandemi
Kemenparekraf-Stakeholder Pariwisata Bali Sambut Kedatangan Kembali Wisman Tiongkok Pascapembatasan Perjalanan
Pariwisata Bali Sambut Wisman Asal China Pasca Pembatasan Perjalanan
Menparekraf Sandiaga Uno Sambut Baik Agenda Eksebisi Seni di Banyuwangi Maret Nanti