HARIANTERBIT.com - Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Kementerian LHK, Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan, pihaknya akan fokus pada pengelolaan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mencapai target zero emisi.
“Target tersebut dilaksanakan melalui kegiatan Bulan Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 selama bulan Februari melalui ragam kegiatan,” kata Rosa Vivien dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/2/2023), seraya menambahkan tema HPSN 2023 yaitu “Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat”
Dalam kegiatan ini, Kementerian LHK akan menggandeng stakeholder seperti pemerintah daerah, dunia usaha dan elemen masyarakat. Kedua, peningkatan pengelolaan seluruh TPA di Indonesia untuk mengimplementasikan metode pengelolaan controlled/sanitary landfill dengan pemanfaatan gas metan.
Baca Juga: Nicolo Zaniolo Dikabarkan Kembali ke Trigoria
Lebih lanjut dikatakan Vivien, penguatan kegiatan pemilahan di sumber dan pemanfaatan sampah sebagai bahan baku daur ulang ditingkatkan secara optimal. Selain itu mendorong upaya pengelolaan sampah sebagai mitigasi penurunan emisi Gas Rumah Kaca melalui PSEL (Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik), RDF (Refuse Derived Fuel), SRF (Solid Recovered Fuel), biodigester, dan pengolahan sampah dengan teknologi Black Soldier Fly (maggot).
“Yang tak kalah penting adalah membangun partisipasi masyarakat melalui pilah dan olah sampah dari rumah sebagai upaya mengurangi timbulan sampah ke TPA. Juga membangun partisipasi publik untuk pengurangan sampah dan peran industri menjadikan sampah sebagai bahan baku industri daur ulang,” paparnya.
Selanjutnya, kata dia, membangun rantai nilai pengelolaan sampah dan peran pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan zero emisi.
Baca Juga: Putri Candrawathi dan Bharada E sampaikan duplik hari in
“Karena itu kampanye Publik untuk mengajak seluruh stake holder melakukan aksi yang mendukung target pengelolaan sampah yang mendukung pencapaian zero emisi,” ucap Vivien.
Rosa Vivien menegaskan, dalam rangka pelaksanaan rencana aksi untuk mencapai target nasional penurunan emisi gas rumah kaca, maka peran dan posisi HPSN 2023 menjadi sangat strategis untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia
“Sekaligus manifestasi dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, yaitu waste to resource melalui cara kerja ekonomi sirkular (circular economy) dan sampah menjadi sumber energi. Jadi, HPSN 2023 harus menjadi babak baru pengelolaan sampah di Indonesia menuju Zero Waste, Zero Emission,” tandasnya.
Dikatakan Vivien, keseriusan Pemerintah Indonesia untuk mencegah dampak perubahan iklim diawali dengan meratifikasi Paris Agreement to the United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) pada tahun 2016.
Baca Juga: Lucas NCT Jadi Sasaran Kemarahan Gegara Foto Bareng CEO SM Entertainment
Indonesia telah berkomitmen dengan peningkatan target penurunan emisi dari 29% di First NDC dan Updated NDC menjadi 31,89% dengan upaya sendiri (CM1) dan dari 41% di First NDC menjadi 43,20%. Penyampaian dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution di tahun 2022 semakin menegaskan posisi Indonesia di ranah internasional.