Gayo Lues Daerah dengan Stunting Tertinggi di Aceh, jadi Perhatian Kepala BKKBN

- Minggu, 15 Januari 2023 | 14:55 WIB
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.

HARIANTERBIT.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, memberikan perhatian khusus kepada Kabupaten Gayo Lues yang merupakan daerah dengan prevalensi stunting tertinggi di Provinsi Aceh.

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 angka prevalensi stunting Gayo Lues 42,9 persen. Prevalensi stunting di kabupaten berjuluk Seribu Bukit tertinggi dibandingkan 22 kabupaten dan kota lain di Aceh. Prevalensi stunting Provinsi Aceh rata-rata adalah 33,2 persen.

Hasto mendorong agar Pemkab Gayo Lues memprioritaskan keluarga-keluarga muda dalam upaya mempercepat penurunan stunting dan mencegah lahirnya bayi-bayi stunting yang baru.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Qatar Siapkan Investasi 80 Juta Dolar AS Bangun Hotel di Labuan Bajo

Hasto juga menjelaskan pentingnya membangun kualitas sumber daya manusia sebab generasi saat ini akan menjadi pemimpin masa depan bangsa Indonesia.

“Keluarga muda harus jadi prioritas dalam percepatan penurunan stunting, sesuai arahan dan pesan Bapak Presiden. Karena itu pendampingan terhadap keluarga-keluarga muda di Gayo Lues harus jadi prioritas utama,” kata Hasto, dalam keterangannya, Minggu (15/1/2023).

Pendampingan kepada keluarga muda itu menurut Hasto, masuk dalam strategi pencegahan stunting dari hulu. Hal ini bisa dilakukan melalui sejak tiga bulan sebelum pernikahan dan juga pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga kepada pasangan usia subur.

Pelayanan KB dan penggunaan alat kontrasepsi bagi Pasangan Usia Subur (PUS), jelas Hasto memiliki pengaruh signifikan terhadap percepatan penurunan stunting.

Baca Juga: Pengacara Klaim 5 Fakta Bisa Bikin Ricky Rizal Bebas dari Tuntutan Jaksa

Hasto juga megatakan bahaya dari pernikahan muda dan kehamilan di usia remaja. Karena itu, untuk mengatasi pernikahan di usia muda maka Pemkab Gayo Lues harus bekerja sama dengan sekolah-sekolah, kantor Kementerian Agama, dan para ulama.

“Saya optimistis, Kabupaten Gayo ini mampu menurunkan stunting. Kabupaten Gayo Lues adalah lumbung pangan. Maka dengan mengubah pola pikir dan perilaku dari masyarakat, maka stunting bisa diturunkan dan bisa dicegah lahirnya bayi-bayi stunting baru,” jelas Hasto.

Kabupaten Gayo Lues berpenduduk 101.061 jiwa. Dari 11 kecamatan dan 148 desa atau gampong, penduduk paling banyak tinggal di Kecamatan Blangkejeren yang merupakan ibukota Kabupaten Gayo Lues.

Baca Juga: Peruntungan Karir 2023 Bagi Shio Kelinci, Naga dan Ular di Tahun Kelinci Air

Berdasarkan hasil Pendataan Keluarga (PK) tahun 2021 yang telah dimutakhirkan BKKBN pada 2022, di Kabupaten Gayo Lues terdiri dari 23,980 keluarga. Dari jumlah itu, keluarga berisiko stunting sebanyak 12.292 keluarga.

Halaman:

Editor: Arbi Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X