Rajin Konsumsi Makanan Bergizi Bisa Cegah Stunting Ibu Hamil

- Minggu, 25 Desember 2022 | 17:16 WIB
Waluyo Adjeng Lukitowati (ist)
Waluyo Adjeng Lukitowati (ist)


HARIANTERBIT.com – Sejauh ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja TA 2022.

Tiga narasumber yang dihadirkan, yakni, Sy. Anas Thahir (Anggota Komisi IX DPR RI), Waluyo Adjeng Lukitowati, S. St, MM (Koordinator Bidang KB-KR BKKBN Provinsi Jawa Timur) dan Drs. Abdul Kholiq Nurdwiyanto MM (Plt. Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk KB dan Pemberdayaan Perempuan Dinas P2KBP2 Kab. Mojokerto).

Seminar yang diselenggarakan di di Pondok Pesantren Al Fatah Mojokerto Mojokerto ini merupakan dukungan BKKBN terhadap strategi pemerintah dalam percepatan penurunan stunting yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.Baca Juga: Bencana di Hari Natal, Badai Dahsyat ‘Siklon Bom’ di AS Tewaskan 18 Orang, Ribuan Penerbangan Dibatalkan

Dalam paparannya, Sy. Anas menjelaskan bahwa stunting merupakan program prioritas pemerintah dimana presiden Indonesia telah mengehendaki agar Indonesia pada tahun 2024 mampu menurunkan angka stunting di Indonesia yang hari ini masih 24% menjadi 14%.

“Stunting merupakan gagal tumbuh baik fisik maupun otak akibat dari kekurangan gizi kronik dan infeksi berulang, maka dari itu mengakibatkan anak-anak lahir menjadi gagal tumbuh,” katanya, seperti keterangan tertulis, Ahad (25/12/2022).Baca Juga: Turunkan Angka Stunting Dimulai dari Keluarga Sendiri

Hal serupa diungkapkan Waluyo Adjeng terkait sebelum merencanakan pernikahan sebaiknya kita harus menyiapkan terlebih dahulu terutama bagi perempuan tidak boleh di bawah dari 21 tahun, karena pada usia di bawah 21 tahun alat reproduksi pada perempuan masih belum kuat.

“Bayi yang lahir kurang dari 2,25 Kg dan panjangnya kurang dari 48 cm merupakan indikasi stunting. Maka untuk mencegah stunting ibu harus berkeja keras dalam makanan yang bergizi. Kita juga sebagai ibu harus menyusui anak selama 6 bulan yang eklusif samapi dengn 2 tahun agar anak nanti tidak stunting,” terangnya.

Sedangkan, Abdul Kholiq Nurdwiyanto menjelaskan penyebab dari stunting yaitu kurangnya gizi kronis dan infeksi yang berulang.Baca Juga: Duh! Ternyata Penyediaan Videotron PON Papua Senilai Rp2,6 Miliar Belum Dibayar

“Maka mohon bantuan kepada seluruh masyarakat untuk bisa memberikan pemahaman atau sosialisasi yaitu yang pertama peningkatan gizi, yang kedua jangan sampai hamil pada posisi empat terlalu, yang di maksud 4 terlalu yaitu jangan sampai hamil terlalu muda bagi pasangan-pasangan remaja dan menikah di usia dini,” tegasnya.

Sebelumnya, KH. Mundzir Masruri selaku Pengasuh Ponpes Al-Fatah Mojokerto mengatakan stunting dan KB penting agar masyarakat tetap memiliki kualitas yang baik dan sehat sejahtera.

“Untuk menurunkan angka stunting sebaiknya masyarakat selalu mengecek tiap bayi lahir terkhusus di Kabupaten Mojokerto,” katanya.

Editor: Anugrah Terbit

Tags

Terkini

Begini Calon Chef Kreasikan Menu Sehat dan Lezat

Selasa, 30 Mei 2023 | 22:24 WIB
X