HARIANTERBIT.com -- Migrasi bahan kimia berbahaya Bisphenol A (BPA) dari galon guna ulang ke dalam air mineral di dalamnya sangat mudah terjadi, antara lain karena penggunaan yang berulang-ulang. Masyarakat diimbau agar lebih cermat dan peduli pada kemasan galon guna ulang yang dibeli agar tetap dalam batas aman.
Peringatan dan imbauan ini disampaikan oleh pakar polimer dan material dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Prof. Mochamad Chalid. Ia memaparkan risiko cemaran BPA dalam kemasan pangan yang disebutnya berbahaya karena digunakan tidak sesuai aturan.
“Pelepasan BPA dapat terjadi melalui peluruhan polikarbonat dengan adanya air pada suhu dan waktu tertentu,” kata Chalid di Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022.
Baca Juga: Giliran Ferdy Sambo Hari Ini Bersaksi untuk Hendra Kurniawan
“Suhu dan waktu menjadi kunci terhadap pelepasan senyawa BPA dari galon polikarbonat ke air minum, potensinya terjadi saat transportasi galon dari sistem produksi ke konsumen, dan karena galon digunakan berulang-ulang,” katanya.
Karena itulah, “Pelabelan tentang BPA menjadi penting untuk menjamin kesehatan konsumen,” kata Chalid.
Chalid menyampaikan ini saat berbicara di depan forum para pakar dan praktisi dengan tema “Expert Forum: Urgensi Pelabelan BPA pada Produk Air Minum dalam Kemasan untuk Keamanan Konsumen”, bertempat di Gedung Makara, Universitas Indonesia, Depok (23/11).
Baca Juga: Umar Patek Jalani Pembebasan Bersyarat
Namun, di sisi lain, “Masyarakat juga perlu mengambil sikap terbaik, di antaranya dengan mengenali produk kemasan yang digunakan dan agar menggunakannya dalam batas aman.”
Artikel Terkait
Asdamindo Pastikan Pelabelan BPA Galon Guna Ulang Bikin Usaha Depot Air Minum Gulung Tikar
Bisnis Air Minum Tidak Sehat, Produsen Untung Besar dari Deposit Penjualan Galon
Pakar dari UI, ITB, USU, UHAMKA Sepakat Pelabelan BPA Galon Guna Ulang Tidak Diperlukan
Bisnis AMDK Galon jadi Industri yang Tak Diatur